Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Ganjil-Genap Berlaku Sabtu-Minggu Kan Jelang Asian Games Saja

Kompas.com - 06/08/2018, 14:04 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf menanggapi kritikan pengacara kondang Hotman Paris terkait kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait perluasan ganjil-genap yang juga berlaku pada hari Sabtu dan Minggu.

"Kalau saya sih tetap melaksanakan kebijakan. Kenapa itu dilakukan? Karena saat rapat kapan itu kan saya dengar ya jadi dilaksanakan Sabtu Minggu karena ini kan tujuannya untuk Asian Games," ujar Yusuf ketika dihubungi Kompas.com, Senin (6/8/2018).

Menurut Yusuf, saat Asian Games digelar, para atlet tetap bertanding pada hari Sabtu dan Minggu. Itulah sebabnya mengapa pengaturan lalu lintas itu tetap diberlakukan.

Ia meminta masyarakat memahami kebijakan ini mengingat laga akbar Asian Games ini akan dilangsungkan pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang.

Baca juga: Lewat Instagram, Hotman Paris Bilang Ganjil-Genap Tak Logis Diterapkan Sabtu Minggu

"Ganjil-genap berlaku Sabtu Minggu kan jelang Asian Games saja yang berlangsung 56 tahun sekali. Jadi kebijakannya belum tentu permanen," kata dia.

Menurutnya, kebijakan yang membuat aturan ini diberlakukan sejak tanggal 1 Agustus 2018 bertujuan agar warga Jakarta semakin terbiasa pada aturan ini.

"Sementara kebijakannya kan seperti ini, belum tentu permanen. Kita lihat nanti selanjutnya kebijakannya seperti apa.

Ya memang kalau mengubah dari kebiasaan itu memang berat tapi kan lama-lama terbiasa," tuturnya.

Kritik Hotman Paris ini disampaikan melalui unggahan video di akun Instagram miliknya @hotmanparisofficial, Sabtu (4/8/2018).

Baca juga: Perluasan Ganjil-Genap Sebabkan Pengunjung Mal Turun 20 Persen

Dia mengatakan, kebijakan ini membebani masyarakat, khususnya jika diterapkan pada akhir pekan.

Hotman menilai, akhir pekan adalah waktu bagi sebagian orang beribadah. Tidak semua orang memiliki dua mobil untuk dibawa beraktivitas.

Hotman mengatakan, kebijakan ini akan membuat masyarakat kesulitan. Lagi pula, masyarakat juga telah membayar pajak kendaraannya.

Hotman pun berpendapat, sebaiknya aturan ganjil-genap tidak perlu diterapkan pada akhir pekan. Dia menyampaikan pesan ini kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.

Kompas TV Tak adanya penjagaan polisi membuat sejumlah pengendara mobil di jalan MT Haryono hingga DI Panjaitan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com