JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan bukan hanya pengacara Hotman Paris Hutapea yang mengkritik kebijakan ganjil-genap.
Menurut dia, kritikan atas kebijakan ini juga datang dari banyak pihak.
"Saya terima masukannya dan sebetulnya bukan Pak Hotman saja, tetapi banyak sekali masyarakat yang ngeluh," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (6/8/2018).
Baca juga: Sandiaga: Ganjil-Genap untuk Membiasakan Masyarakat, Khususnya Pak Hotman Ya...
Namun, Sandiaga menegaskan bahwa kebijakan ganjil-genap bukan hanya demi kepentingan Asian Games saja, melainkan juga untuk membiasakan masyarakat menggunakan transportasi umum.
Sandiaga mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan electronic road pricing (ERP).
Selain itu, moda transportasi mass rapid transit (MRT) juga akan beroperasi tahun depan. Begitu juga light rail transit (LRT) yang rencananya bisa dipakai pada Asian Games 2018.
Baca juga: Alhamdullilah, Jumlah Pelanggar Ganjil-Genap Menurun
Dengan adanya itu semua, Sandiaga berharap masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
Sandiaga mengajak warga mulai membiasakan itu dengan mematuhi kebijakan ganjil-genap.
"Jadi yuk kita sama-sama patuhi ganjil-genap dan ini untuk menyukseskan Asian Games," kata Sandiaga.
Baca juga: Polisi: Ganjil-Genap Berlaku Sabtu-Minggu Kan Jelang Asian Games Saja
Sebelumnya, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengkritik kebijakan ganjil-genap melalui unggahan video di akun instagramnya @hotmanparisofficial, Sabtu (4/8/2018).
Dia mengatakan, kebijakan ini membebani masyarakat, khususnya jika diterapkan pada akhir pekan.
Berikut ini adalah pesan lengkap yang disampaikan Hotman Paris lewat akun Instagramnya:
"Halo Bapak Gubernur DKI dan sahabat saya Wakil Gubernur. Peraturan mengenai pemakaian mobil ganjil-genap sangat membebani rakyat dan agak kurang logis terutama Sabtu dan Minggu." kata Hotman.
Baca juga: Grab Pakai Algoritma untuk Patuhi Aturan Ganjil-Genap di Jakarta
"Apalagi, hari Minggu yang banyak orang beribadah. Kan tidak semua orang, orang kaya punya dua mobil. Lagi pula hari Minggu itu kan jalanan sepi, kenapa harus dilarang?" tambah dia.
"Dan masyarakat kenapa pakai mobil? Dia kan sudah bayar pajak. Pajaknya begitu tinggi dan Pemda DKI juga dapat. Tolong Sabtu Minggu jangan diterapkan ganjil-genap, itu sangat membebani rakyat. Salam untuk sahabat saya, terutama Wakil Gubernur DKI."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.