Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dana Ekstrakurikuler, Siswa dan Alumni SMKN 22 Demo Pihak Sekolah

Kompas.com - 07/08/2018, 20:56 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siswa SMK Negeri 22 Jakarta memprotes pihak sekolah yang mereka nilai tidak transparan dalam mengelola anggaran ekstrakurikuler.

Pada Senin (6/8/2018), para siswa menggelar aksi demonstrasi. Menurut para siswa, ketidaktransparanan ini mengakibatkan sebagian besar kegiatan ekskul "mati suri" selama 6 bulan terakhir.

"Awalnya kepsek enggak transparan sama dana. Bilangnya dana selalu ada, tetapi enggak pernah keluar. Kalau keluar pun enggak wajar, misalnya kemarin minta sejuta lebih, hanya turun Rp 100.000 padahal sudah di-acc," ujar siswa yang tak mau disebutkan namanya tersebut kepada Kompas.com, Selasa (7/8/2018).

Baca juga: Pemprov DKI Larang Sekolah Pungut Sumbangan Kurban dengan Besaran Minimal

Aksi demonstrasi siswa ini viral di media sosial. Siswa juga memprotes dihilangkannya sejumlah ekstrakurikuler,

"Ada ekskul yang dihilangin juga, Jepang klub, jurnalistik, teater. Ekskul ini sudah pasif, enggak ada kegiatan sama sekali. Yang aktif paling cuma ekskul olahraga, itu pun enggak pernah kegiatan di luar karena keterbatasan dana, fasilitas juga enggak ada," kata siswa itu.

Aksi demonstrasi siswa ini didukung alumni sekolah. Salah satu alumnus yang mengikuti aksi tersebut, Devi Vrianka, menyampaikan bahwa ia dan alumnus lainnya membentuk forum bersama para siswa dan mendengar keluhan dari siswa.

Ia mengaku prihatin akan kondisi sekolah saat ini.

"Pokoknya kalau saya ngerasain kepala sekolah lain, ada 2 kepala sekolah, itu transparansi anggaran selalu dibuka ada dana ekskul sekian. Ini mau dikemanain, kita butuh apa-apa ada, misalnya ekskul  basket Rp 10 juta, ini Rp 10 juta semuanya jelas. Kalau ini enggak," kata Devi.

Baca juga: Dua Kali Gagal Tes, Anak Tukang Sol Sepatu Akhirnya Tembus Sekolah Polisi

Alumnus lainnya, Asep Supriatna, mengatakan bahwa berdasarkan keluhan siswa, saat ini semua kegiatan tidak lagi didukung oleh pihak sekolah. Hal ini sangat berbeda dengan yang dialaminya beberapa tahun lalu.

"Ada kasus siswa dituntut berprestasi menang lomba terus sudah menang dijanjiin dikasih hadiah sampai dia menang dan reward pun enggak ada. Setiap ada kegiatan siswa dituntut berprestasi tapi di-support secara dana saja enggak," ujarnya.

Bahkan, kata dia, saat ini, untuk kegiatan ekskul yang masih ada, menggunakan dana pribadi siswa dan dana dari guru pembina ekskul yang simpati.

Hingga saat ini, Kepala Sekolah SMK Negeri 22 belum dapat ditemui oleh Kompas.com untuk dimintai keterangan dan penjelasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com