Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga soal Bocah yang Sering Berkelahi di Sekitar Waduk Cincin

Kompas.com - 07/08/2018, 21:04 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekumpulan bocah 12-15 tahun disebut sering berkelahi di sekitar Waduk Sunter Utara atau Waduk Cincin, Papanggo, Jakarta Utara.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com pada Selasa (7/8/2018) mengatakan, bocah-bocah itu kerap membawa bambu dan lempar-lemparan batu ketika berkelahi.

Bocah yang berkelahi di sana biasanya belasan orang.

"Anak kecil tawuran, bawa-bawa bambu itu sering, mending tiap bulan, ini bisa seminggu sekali. Biasanya abis ashar mulai, saya sampai sudah capek buat bilangin," kata Sukma, pedagang di dekat Waduk Cincin.

Baca juga: Warga Minta Penerangan di Sekitar Waduk Cincin Ditambah

Sukma mengatakan, perkelahian itu selalu terulang meski warga sekitar telah berkali-kali mengingatkan para bocah.

Madharul, satpam di sekitar Waduk Cincin, juga punya pengalaman serupa dengan Sukma. Ia menyebut, perkelahian kecil itu disebabkan oleh ledek-ledekan antar bocah.

"Biasalah anak kecil gerombolan, masalah ceng-cengan saja. Paling tawuran timpa-timpaan saja, habis itu sudah. Kalau ada yang usir juga langsung pada bubar, namanya juga anak kecil," kata dia,

Madharul menyebut, perkelahian anak-anak itu sudah tidak sesering dahulu. Ia mengatakan, pada 2017 anak-anak itu bisa berkelahi hampir setiap hari.

Namun, kata dia, intensitasnya berkurang sejak beberapa bulan terakhir.

Meskipun begitu, ia tetap merasa resah karena khawatir aksi anak-anak itu merusak mobil yang diparkir di sana. Sebab, mereka sering melempar-lempar batu dan memukulkan batang kayu. 

"Saya sih sudah terbiasa di sini mah, tetapi kan kita di sini yang jaga takut kena mobil atau apa. Ya namanya anak bocah kalau kena mobil diminta tanggung-jawab kan susah," kata dia.

Baca juga: Usai Hujan, Serbuan Sampah Kotori Waduk Cincin

Sementara itu, Nanang, warga lain, menyebut anak-anak yang terlibat dalam perkelahian sebenarnya saling kenal. Mereka, kata Nanang, berkelahi karena hal-hal sepele.

"Mereka sih anak-anak sini yang sama-sama teman. Nanti pas sudahan juga nongkrong bareng. Masalah anak kecil lah, masalah ledek-ledekan saja," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com