Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggalkan Balai Kota, Sandiaga Tak Lagi Pakai Mobil Dinasnya

Kompas.com - 10/08/2018, 12:08 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah menyelesaikan serangkaian kegiatannya, Sandiaga Uno meninggalkan Balai Kota DKI Jakarta pukul 10.53. Namun, kali ini dia tidak menggunakan mobil dinas Land Cruiser yang biasa dia pakai.

Sandiaga menggunakan mobil pribadinya, Nissan Grand Livina. Sebelumnya, Sandiaga menyampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahwa mobil dinas sudah dikembalikan.

“Mohon dikasih waktu bersih-bersih (ruangan, Pak). Kalau mobil sudah saya serahkan. (Sekarang) naik Nissan lagi, sudah saya serahkan,” ujar Sandiaga di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (10/8/2018).

Bahkan, Sandiaga juga sudah “berpamitan” dengan mobil dinasnya itu. Tadi pagi, Sandiaga mencium gagang pintu mobilnya dan mengatakan “bye bye”.

Baca juga: Perpisahan Jadi Wagub, Sandiaga Cium Mobil Dinasnya dan Bilang ”Bye”

Hari ini Sandiaga menyelesaikan tugas terakhirnya sebagai wakil gubernur. Dia membuka Pameran Flora dan Fauna di Lapangan Banteng. Setelah itu, dia kembali ke Balai Kota untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Anies.

Terakhir, Sandiaga menghadiri rapat Asian Games di ruang pola Balai Kota.

Setelah semua rangkaian itu selesai, Sandiaga pergi meninggalkan Balai Kota dengan Nissan Grand Livina. Sandiaga bersiap untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum(KPU) setelah shalat Jumat nanti.

Baca juga: Pelukan Haru Pejabat DKI di Hari Terakhir Sandiaga...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com