JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah karya seni berbahan dasar bambu berdiri di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), depan Monumen Selamat Datang, Jakarta Pusat.
Karya seni itu jika dilihat sekilas menyerupai bentuk dari bunga matahari.
Namun, jika dipandang dari sudut berbeda, karya seni bambu itu terlihat seperti gelembung sabun berukuran raksasa.
Karya seni ini ditopang puluhan pilar-pilar bambu yang tertancap kokoh.
Keberadaan karya seni ini terbilang sangat kontras dengan kondisi Bundaran HI yang modern, gedung-gedung tinggi dan megah yang ada di sekitarnya.
Pembuat karya seni ini, Joko Avianto mengatakan, karya ini bersifat instalasi seni dan bukan monumental.
Baca juga: Karya Seni dari Bambu Dipasang di Bundaran HI untuk Sambut Asian Games
Bedanya, instalasi seni bambu memiliki keterbatasan umur yang lebih singkat dibanding sebuah ornamen. Instalasi seni bambu ini bisa bertahan selama 6 bulan.
"Ini bukan ornamen, dan sifatnya seni instalasi bukan monumen. Dia memang punya keterbatasan umur. Tapi, kualitas bisa menyerupai karya-karya monumen. Kualitas dan bentuk menyerupai (monumen), tapi bahan tidak bisa menipu," ujar Joko, saat ditemui di Bundaran HI, Rabu (15/8/2018).
Joko mengatakan, proses pembuatan karya berlangsung selama sepekan, dimulai pada Kamis (9/8/2018) hingga Selasa (14/8/2018) malam. Ada 10 orang yang membantu membuat karya seni ini.
Karya seni ini menghabiskan 1.500 bambu dengan ketinggian sekitar 20 meter dan lebar 13 meter.
Ada 73 bambu penyangga yang menyimbolkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73.
Dipilihnya bambu sebagai bahan pembuatan juga menyimbolkan perjuangan bangsa Indonesia yang menggunakan bambu saat berjuang demi kemerdekaan.
Joko mengatakan, konsep karya seninya diberi nama "Getih Getah Pasukan Majapahit". Konsep ini diambil dari makna perjuangan pasukan Majapahit yang memiliki makna kekuatan dan persatuan.
Konsep ini sengaja dibuat untuk menyambut dua event terbesar dalam waktu dekat, peringatan hari Kemerdekaan RI ke-73 dan Asian Games.
Baca juga: 17 Agustus, Yuk Ikut Upacara Bendera dan Penanaman Bambu di Ciliwung
Desain karya seni dibuat dengan menyerupai bandera-bendera yang dibawa prajurit Majapahit saat berperang.
"Getah itu putih, getih itu merah, artinya merah putih. Pasukan Majapahit sudah pakai bendera itu jaman dulu, tapi bukan bersatu merah dan putih, belum bersatu," ujar Joko.
Joko mengatakan, pembuatan instalasi seni itu belum selesai seluruhnya. Rencananya akan ada pemasangan 8 bendera merah putih di atas karya seni itu.
Pemprov DKI juga akan membantu membangun taman sebagai akses warga untuk berfoto atau sekadar menikmati karya seni ini.
"Nanti dibuat taman, Pak Gubernur ingin masyarakat ada di situ. Dari pada sungkan menginjak rumput, makanya sedang didiskusikan material apa yang bisa diinjak," ujar Joko.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.