Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2018, 06:48 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bambu menjadi pembicaraan di Jakarta bulan lalu saat masyarakat mengkritik pemasangan bendera para peserta Asian Games 2018 yang hanya menggunakan tiang bambu. Tiang bambu yang tampak seadaanya dinilai tidak layak dijadikan tiang bendera. Kala itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi sasaran kritik warga.

Kini, material bambu kembali menjadi bahan pembicaraan. Namun bukan dalam bentuk tiang bendera melainkan instalasi yang memiliki nilai seni.

Lokasi pemasangan karya seni instalasi bambu di Bundaran Hotel Indonesia. Tempat yang kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan paling mahal di Jakarta.

"Kami ingin tunjukkan di tanah yang paling mahal di Indonesia, Bundaran HI, di situ dipasang instalasi dengan material paling murah di Indonesia," kata Anies di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Rabu (15/8/2018).

Baca juga: Cerita Seniman yang Diberi Waktu Sepekan Menyelesaikan Karya Seni Bambu di Bundaran HI

Dalam Peraturan Gubernur Nomor 24 Tahun 2018 tentang Penetapan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Tahun 2018, NJOP Jalan Sudirman mencapai Rp 93 juta per meter persegi.

Seni instalasi bambu di Bundaran HI itu bernama Getah Getih, karya Joko Avianto.

Anies memajang foto karya seni itu lewat akun Instagram-nya. Dia mengatakan telah mengetahui karya seni bambu milik Joko saat Frankfurt Book Fair.

Dia menilai, lewat tangan Joko bambu yang harganya disebut murah itu bisa menjadi karya seni yang mahal.

"Biasanya kita menyaksikan bambu posisinya lurus, ini sekarang ditekuk-tekuk sampai bentuknya seperti bunga matahari. Harapannya, ini jadi inspirasi ke seluruh Indonesia bahwa bambu itu bisa dipakai untuk begitu banyak ekspresi seni," kata dia.

Tiang bambu

Beberapa waktu lalu, pembicaraan mengenai bambu juga sempat ramai. Kejadiannya bermula dari Penjaringan, Jakarta Utara. Di sana, bendera-bendera negara peserta Asian Games dipasang berjajar. Yang menarik perhatian adalah tiangnya menggunakan bambu.

Bambu-bambu itu, beberpa dalam kondisi telah dibelah, dinilai tidak layak digunakan sebagai tiang bendera negara-negara peserta Asian Games. Ada juga yang mengatakan, penggunaan bambu sebagai tiang bendera mencoreng nama baik Jakarta yang menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Bendera bertiang bambu itu pun dicopot. Namun, Anies menginstruksikan bendera-bendera bertiang bambu itu dipasang kembali. Anies mengatakan masyarakat telah menyepelekan bendera bertiang bambu tersebut.

Baca juga: Karya Seni dari Bambu Dipasang di Bundaran HI untuk Sambut Asian Games

Dia mengklaim bahwa itu merupakan inisiatif warga sekitar.

"Semalam ada sebuah kejadian di mana warga memasang bambu-bambu untuk bendera negara negara Asia di wilayah penjaringan, Jakarta Utara. Lalu kerja keras, kerja tulus, dan kerja nyata warga di Penjaringan itu disepelekan oleh kerja jempol di media sosial," kata Anies ketika itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Megapolitan
Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Megapolitan
Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Megapolitan
Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Megapolitan
Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Megapolitan
Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Megapolitan
Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com