Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda yang Dianiaya di Lapangan Banteng Trauma

Kompas.com - 20/08/2018, 17:01 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kakak Ali Achmat Fiarmansyah alias Iyan, Sari, mengatakan, adiknya itu sempat takut bertemu banyak orang usai penganiyaan yang dialami di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/8/2018).

Sari mengatakan, saat menjemput Iyan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya, Jalan Kembangan Raya, Jakarta Barat, adiknya sempat tak mau keluar. Setelah melihat kakaknya, barulah Iyan berani keluar dari ruangan dan langsung memeluk Sari.

"Sebelum ketemua saya, sekuritinya ngomong kalau Iyan enggak mau keluar, katanya 'Iyan takut, Iyan enggak mau kabur'. Jadi seolah- olah dia enggak mau keluar gitu," ujar Sari saat ditemui di Mapolres Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).

Baca juga: Kasatpol PP: Sebelum Dianiaya, Pria Berkebutuhan Khusus Diteriaki Maling

Begitu juga saat Sari membawa pulang Iyan mengendarai taksi online. Iyan takut dan enggan untuk masuk ke dalam mobil. Setelah dibujuk, akhirnya Iyan mau untuk masuk.

Tapi masih tampak keragu-raguan saat Iyan masuk ke dalam mobil. Sari mengatakan, apa yang terjadi terhadap Iyan karena trauma diperlakukan tidak manusiawi yang diduga dilakukan petugas pengamanan dalam Lapangan Banteng serta sejumlah pihak lain yang ikut menganiaya Iyan.

Sari mengatakan, Iyan sempat bercerita bahwa dia dipukuli secara berulang-ulang di sebuah ruangan karena tidak mengaku mencuri uang. Karena tidak mau mengaku, pukulan terus mendarat ke wajah dan seluruh tubuh Iyan. Seluruh tubuh Iyan juga disundut puntung rokok.

Baca juga: Kasatpol PP DKI Siap Tindak Tegas Anak Buahnya jika Terlibat Penganiayaan

"Saya tanyakan Aa kenapa? Dia bilang 'Teh, Iyan dipukuli, sakit. Mereka kejam, Iyan ditendang. Iyan dituduh maling, Iyan disuruh ngaku, Iyan ditonjok. Iyan bilang bukan maling, Iyan diinjek'," ujar Sari.

Iyan diduga dianiaya petugas pengamanan dalam Lapangan Banteng, Sabtu pekan lalu. Keluarga mendapati Iyan berada di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya, Jalan Kembangan Raya, Jakarta Barat. Iyan tidak pulang ke rumah sejak Jumat (17/8/2018).

Keluarga terkejut melihat kondisi Iyan yang memprihatinkan dengan luka lebam di wajah, dan luka sundutan puntung rokok di seluruh tubuh. Keluarga Iyan telah melaporkan kejadian itu ke Polres Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com