Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamdal Lapangan Banteng Termasuk Dalam 8 Tersangka Penganiaya Iyan

Kompas.com - 21/08/2018, 18:29 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menetapkan 8 tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap Ali Achmat Fiarmansyah alias Iyan (20), yang terjadi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/8/2018) lalu.

Jumlah tersangka bertambah dari sebelumnya disebutkan hanya 6 orang.

Para tersangka yang bernisial AS, HS, RFS, SN, SU, MR, ANA dan D, merupakan petugas keamanan dalam (pamdal) dan pihak event organizer kegiatan flora dan fauna yang berlangsung di kawasan tersebut.

"Dari hasil proses penyelidikan dan penyidikan, korban telah mengalami pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan oleh pihak sekuriti dan EO acara Flona 2018 di Lapangan Banteng," ujar Kaporles Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu, saat dihubungi wartawan, Selasa (21/8/2018).

Baca juga: Polisi Tetapkan 6 Tersangka Penganiayaan Pemuda di Lapangan Banteng

Roma mengatakan, penetapan para tersangka dilakukan setelah dilakukan proses penyelidikan dan penyidikan. Petugas telah meminta keterangan dari seluruh pihak terkait seperti pamdal, EO, hingga keluarga Iyan.

Petugas juga melakukan pengecekan seluruh lokasi yang menjadi tempat Iyan dianiaya. Saat ini, enam tersangka, AS, HS, RFS, SN, SU, MR, masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut di Mapolres Jakarta Pusat.

Sedangkan dua tersangka lainnya, ANA dan D, masih dalam daftar pencarian orang.

"Kami sudah cek ke TKP terdapat beberapa barang bukti pelaku yang terlibat melakukan kekerasan terhadap korban," ujar Roma.

Ali Achmat Fiarmansyah alias Iyan sebelumnya melaporkan tindak penganiayaan yang dialaminya ke Polres Jakarta Pusat.

Baca juga: Keluarga Geram Mengetahui Iyan Dianiaya dengan Keji di Lapangan Banteng

 

Pemuda penderita epilepsi itu dianiaya karena dituduh sebagai pencuri. Penganiayaan itu mengakibatkan wajah Iyan lebam serta sekujur tubuhnya terdapat luka bekas sundutan puntung rokok.

Iyan dituduh mencuri karena ditemukan uang Rp 2,4 juta dari kantong celananya. Iyan membantah uang itu hasil mencuri.

Iyan mengatakan, uang tersebut berasal dari hasil menjual botol plastik dan kardus selama bertahun-tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com