Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Minta Anies Tunjukkan Dirinya PKS atau Gerindra

Kompas.com - 23/08/2018, 14:45 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Iman Satria meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjukkan dirinya perwakilan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) atau Partai Gerindra.

Iman mengatakan, kejelasan posisi Anies penting untuk menentukan wagub DKI pengganti Sandiaga Uno.

"Pak Anies kan dari dulu malu-malu, Pak Anies supaya orang enggak bingung, Pak Anies ini warnanya apa sih," ujar Iman, ketika dihubungi, Kamis (23/8/2018).

Iman menyatakan, jika Anies adalah perwakilan PKS, maka seharusnya kursi wagub DKI yang ditinggalkan Sandiaga Uno jatuh ke Gerindra.

Baca juga: Anies Bilang Tak Punya Hak untuk Usulkan Calon Pengganti Sandiaga

"Sandi itu sudah jelas mewakili Gerindra, kalau Sandi sudah keluar, ya Gerindra dong yang tempatin. Kalau nanti diminta lagi PKS, terus Pak Anies kamu bilang representasi PKS, Sekda juga dibilang PKS, semua PKS dong. Itu kan enggak good governance," kata Iman.

Iman mengatakan, Gerindra DKI menginginkan M Taufik sebagai pengganti Sandiaga. Jika bukan M Taufik, maka diharapkan kader Gerindra lainnya.

Sementara itu dari PKS, dua nama yang diajukan yakni Mardani Ali Sera dan Nurmansjah Lubis.

Menurut Iman, saat ini, Gerindra dan PKS belum bertemu secara formal untuk membahas perebutan kursi wagub DKI. Ia berharap kedua partai bisa bermusyawarah.

"Yang penting kita ingin, kita kan sama-sama partai pengusung. Baik-baik saja yuk kita selesaikan musyawarah dan mufakat," ujar Iman.

Sebelumnya, Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman menyatakan, Gerindra DKI siap menyerahkan kursi wakil gubernur DKI Jakarta yang ditinggal Sandiaga Uno ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan satu syarat, yakni Gubernur DKI Anies Baswedan mau bergabung menjadi kader Partai Gerindra.

Prabowo mengatakan, Anies saat ini dianggap sebagai perwakilan PKS. Sebab, saat Pilkada DKI 2017, Gerindra dan PKS mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno saat itu merupakan kader yang mewakili Gerindra.

Baca juga: Taufik Bilang, Persetujuannya atas Calon Wagub DKI dari PKS Tak Sah

Menurut Prabowo, pindahnya Anies jadi kader Gerindra merupakan satu-satunya solusi untuk mengakomodasi keinginan PKS mendapat kursi wagub.

"Enggak ada alternatif lain. Biar enggak dua-duanya cerminan PKS. Kalau Pak Anies jadi kader Gerindra, kami legawa benar. Dia menyatakan dengan membuat KTA baru," kata Prabowo, 20 Agustus 2018 lalu.

Anies sendiri enggan menanggapi ajakan untuk menjadi kader Partai Gerindra.

Ia meminta tak dilibatkan dalam proses Partai Gerindra dan PKS mengusulkan nama wakil gubernur DKI yang ditinggalkan Sandiaga Uno.

"Jadi, ini diselesaikan, itu saja, enggak usah dikaitkan dengan yang lain-lain, cukup sampai situ. Jadi, itu diselesaikan di sana," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com