JAKARTA, KOMPAS.com - Pencipta masjid berjalan Yasuhara Inoue mengungkapkan, pihaknya berencana berpartisipasi menyediakan masjid itu pada ajang Asian Games 2018 di Indonesia.
Namun, rencana itu tak terealisasikan lantaran waktu yang mepet antara peluncuran masjid berjalan ini dengan jadwal perhelatan Asian Games.
Selain itu, ukuran dan berat truk juga belum memungkinkan untuk dibawa.
"Kita punya usaha membuat masjid berjalan tadinya untuk berpartisipasi dalam Asian Games, tapi karena waktu sangat mepet. Pertama kali meluncurkan 23 Juli dan kita sudah usaha tapi belum bisa," ungkap Yasu, di Hotel Rota, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2018).
Baca juga: Pengusaha Jepang Ini Ciptakan Masjid Berjalan untuk Olimpiade Tokyo 2020
"Faktor lainnya adalah ukuran dan beratnya 50 ton, jadi agak sulit untuk dibawa," tutur dia.
Kendati demikian, masjid berjalan ini akan dihadirkan dalam Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.
"Dan selanjutnya dihadirkan untuk Olimpiade Tokyo. Kami berharap di mana pun agama Islam bisa beribadah 5 waktu," ujar pria berusia 59 tahun tersebut.
Masjid yang diklaim diciptakan dengan teknologi tercanggih Jepang ini, dihadirkan di Olimpiade Tokyo nanti dengan tujuan sebagai solusi bagi para umat Islam yang ingin beribadah.
Baca juga: Schooling Gunakan Asian Games Menuju Olimpiade Tokyo 2020
Sebab, masjid di Jepang dinilai masih sangat jarang dan memiliki jarak yang jauh.
"Di Jepang memang sangat sedikit sekali masjid, di venue olimpiade kalo keluar itu jauh. Jadi, solusinya kenapa bukan masjidnya datang ke sana ?" kata dia.
Masjid berukuran 48 meter persegi ini nantinya bisa menampung 50 jemaah dan didesain dengan tempat wudu, kompas, dan karpet yang keseluruhannya ramah lingkungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.