Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Bisa Ganjil-Genap Senin-Jumat Saja, Enggak Usah sampai Sabtu-Minggu, Menyulitkan..."

Kompas.com - 24/08/2018, 17:28 WIB
Nursita Sari,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengendara mobil menyambut baik rencana Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang akan mengkaji pencabutan penerapan perluasan ganjil-genap di Jakarta, khusus pada hari Minggu.

Namun, mereka berharap pemerintah juga mengkaji pencabutan perluasan ganjil-genap juga untuk hari Sabtu.

"Kalau bisa ganjil-genapnya Senin-Jumat saja, enggak usah sampai Sabtu-Minggu, menyulitkan," ujar seorang pengendara bernama Dahlia Sari (24), Jumat (24/8/2018).

Dahlia mengakui, penerapan perluasan ganjil-genap yang diberlakukan Senin-Jumat membuat jalanan lebih sepi dan mengurangi kemacetan.

Baca juga: Menhub Kaji Pencabutan Ganjil-Genap di Hari Minggu

Namun, perluasan ganjil-genap pada akhir pekan terkadang membuatnya sulit pergi ke mana-mana. Apalagi, jika ada keperluan atau acara yang harus dia hadiri.

"Jadi mikir, bayar pajak full, tapi kita enggak dikasih kebebasan untuk berkendara. Misalnya ada kondangan di daerah Sudirman, masa harus naik kereta atau naik transjakarta, kan ribet. Kalau naik taksi kan mahal," kata warga Bekasi itu.

Pengendara mobil yang lainnya, Maria Fenyta, menyampaikan hal serupa. Dia setuju apabila perluasan ganjil-genap dicabut pada Minggu.

Namun, dia lebih setuju lagi kebijakan itu tidak diberlakukan pada akhir pekan.

Fenyta bercerita, perluasan ganjil-genap bahkan membuatnya tersasar karena mencari jalan alternatif.

"Kalau weekend dibikin ganjil-genap juga jadi bingung. Saya sendiri mengalami, saya nyaris salah jalan ke jalan besar yang kalau saya lewati pasti ditilang," tutur Fenyta.

Menurut Fenyta, perluasan ganjil-genap tidak berdampak mengurangi kemacetan pada akhir pekan.

Pengendara lainnya, Jihan Rana (22), juga menyebut sejumlah ruas jalan di Jakarta tetap macet meskipun ada perluasan ganjil-genap. Dia setuju jika perluasan ganjil-genap pada hari Minggu dicabut.

Baca juga: Aturan Ganjil-Genap Digugat ke MA, Kadishub Senang Bisa Beri Penjelasan

"Setuju banget, soalnya yang namanya Minggu kan kasihan kalau yang mau keluar, tapi enggak bisa karena ganjil-genap. Enggak apa-apa hari Minggu saja (dicabut), yang penting ada hari weekend yang enggak kena ganjil-genap," tutur Jihan.

Menhub Budi Karya Sumadi mengaku puas dengan rekayasa lalu lintas yang dibuat selama gelaran Asian Games 2018 berlangsung.

Kondisi ini dinilai dari waktu tempuh mobilisasi para atlet yang berjalan sesuai target.

Dengan kelancaran waktu tempuh atlet, rencananya Budi akan mengkaji untuk melakukan pencabutan penerapan perluasan ganjil-genap di Jakarta khusus pada hari Minggu.

Namun begitu, dia menyampaikan bila nantinya keputusan tetap ada di tangan panitia penyelenggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com