Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Ojek Online Pernah Dilaporkan karena Pukul Anak Tirinya Pakai Helm

Kompas.com - 24/08/2018, 18:47 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Febrinsyah mengatakan, penganiayaan yang dilakukan pengemudi ojek online berinisial AS (27), terhadap anak tirinya AAP pernah dilakukan pada 2017.

Saat itu, AS memukul AAP menggunakan helm di bagian kepala. Istri AS, AMT yang mengetahui hal tersebut kemudian melaporkan AS ke Polres Jakarta Utara. Namun, hanya berselang beberapa hari, AMT mencabut laporan tersebut.

"Sebelumnya tersangka sudah pernah melakukan hal serupa dan sudah dilaporkan ke Polres Jakarta Utara pada 2017, tapi laporan dicabut oleh istri tersangka," ujar Febriansyah di Mapolres Jakarta Utara, Jumat (24/8/2018).

Febriansyah mengatakan, pencabutan laporan oleh AMT karena mempertimbangkan pernikahan mereka yang masih baru. AS dan AMT menikah pada 2017. AMT mencabut laporan dengan syarat AS tidak mengulangi tindakan tersebut.

Baca juga: Kesal, Pengemudi Ojek Online Aniaya Anak Tirinya sampai Koma

Namun, pada Rabu (22/8/2018), AS kembali menganiaya AAP hingga koma. AMT kembali melaporkan AS. Kali ini AMT tidak mencabut laporan hingga polisi menetapkan AS sebagai tersangka.

"Istri tersangka mencabut laporan dan dikarenakan hubungan kedua tersangka masih baru menikah. Tapi, saat korban dianiaya pada Rabu kemarin, AMT melaporkan AS ke polisi," ujar Febriansyah.

Sebelumnya dilaporkan bahwa telah terjadi penganiayaan terhadap seorang anak berusia 2 tahun berinisial AAP oleh ayah tirinya.

Baca juga: Kronologi Pengemudi Ojek Online Aniaya Anak Tirinya Hingga Koma

 

Penganiayaan tersebut membuat AAP mengalami koma dan dirawat di Ruang PICU Anak RSUD Koja hingga saat ini.

Penganiayaan dilakukan karena AS tidak senang AAP tinggal serumah dengan AS dan istrinya. AS diamankan polisi dan telah menetapkan AS sebagai tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com