Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Bocah 2 Tahun yang Dianiaya Ayah Tirinya di Jakarta Utara Kritis

Kompas.com - 25/08/2018, 05:48 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kondisi AAP (2), balita yang dianiaya oleh ayah tirinya di Jakarta Utara masih dalam kondisi kritis hingga Jumat (24/8/2018) malam.

Adapun APP dianiaya oleh ayah tirinya, AS yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online di rumah kontrakan yang berada di Sukapura, Jakarta Utara pada Rabu (22/8/2018).

"Sampai sekarang kondisi ananda (AAP) masih kritis," ujar salah satu anggota dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Fauziah yang mendampingi keluarga AAP saat dihubungi Kompas.com, Jumat malam.

Fauziah mengatakan, sejak dirawat di RSUD Koja sejak Rabu siang, kondisi AAP tidak berubah. Bahkan, dokter di rumah sakit menyatakan detak jantung AAP sempat lemah.

Setelah diberikan sejumlah tindakan medis, denyut jantung AAP meningkat tapi tidak sadarkan diri. Fauziah mengatakan, sempat ada kabar bahwa AAP meninggal.

Baca juga: Kesal, Pengemudi Ojek Online Aniaya Anak Tirinya sampai Koma

Namun, hal tersebut merupakan kesalahpahaman antara perawat dengan pihak keluarga. Melihat kondisi AAP yang sangat lemah, pihak perawat sempat meminta keluarga AAP yang saat itu diwakili neneknya untuk bersiap-siap jika terjadi kondisi yang tidak diinginkan.

Namun, nenek AAP memahami pernyataan tersebut bahwa AAP sudah meninggal yang disampaikan ke keluarganya.

Padahal belum ada pernyataan resmi yang menyatakan bahwa AAP meninggal dunia. Saat ini seluruh keluarga AAP berada di rumah sakit.

Baca juga: Kronologi Pengemudi Ojek Online Aniaya Anak Tirinya hingga Koma


"Bahkan tadi sempat disuruh neneknya untuk bersih-bersih rumah (mengira AAP meninggal). Tapi dokter sudah berikan penanganan medis sehingga detak jantungnya naik lagi," ujar Fauziah.

AS menganiaya AAP karena kesal bocah tersebut tinggal bersama dengan dia di rumah kontrakan. AAP dipukul di bagian kepala hingga tidak sadarkan diri. AS kemudian membawa AAP ke RSUD Koja.

Istri AS, AMT yang tidak terima melaporkan AS ke polisi. Saat ini AS telah diamankan polisi dan berstatus tersangka. AS juga mengaku pernah menganiaya AAP pada 2017 dengan memukul kepala AAP menggunakan helm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com