Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Aksi Premanisme di Jakarta, Polisi Bentuk Satgas Penindakan

Kompas.com - 28/08/2018, 09:51 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis mengatakan, polisi telah membentuk satuan tugas (satgas) untuk menindak oknum-oknum yang melakukan tindakan premanisme.

Hal ini dilakukan menyusul maraknya aksi premanisme di Jakarta dalam beberapa hari terakhir, salah satunya di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

"Yang di Kota Tua, Kapolres Jakarta Barat sudah bentuk satgas untuk menindak para pemalak tersebut," ujar Idham ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (28/8/2018).

Baca juga: Terungkapnya 3 Aksi Premanisme di Jakarta dalam Sepekan

Idham melanjutkan, melalui satgas tersebut, polisi akan melakukan razia. Tak hanya itu, operasi pengamanan rutin juga akan ditingkatkan untuk mencegah aksi premanisme.

"Kami akan tindak mereka sesuai prosedur, yang di Tanah Abang sudah ditangkapin, yang di Cengkareng juga sudah ditangkap," katanya. 

Marak pungli

Salah satu kasus pemalakan yang ramai diperbincangkan adalah kasus calon pengantin berinisial AB (30) dan DY (26) yang mengalami pungutan liar dari seorang preman saat survei lokasi foto prewedding di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat pada Minggu (26/8/2018).

Mereka dimintai uang Rp 500.000 sebagai izin pemotretan di Kali Besar, Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat.

Padahal, Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua Norviadi S Husodo menegaskan setiap kegiatan non-komersial, termasuk foto prewedding di wilayahnya tanpa dipungut biaya alias gratis.

Baca juga: 6 Fakta Terungkapnya Aksi Premanisme Berkedok Sekuriti di Cengkareng

Tak hanya itu, Polres Jakarta Barat baru saja menangkap delapan preman yang terlibat kasus premanisme di kompleks Ruko Seribu, Cengkareng, Jakarta Barat.

Aksi tersebut meresahkan masyarakat selama bertahun-tahun, sebab belum ada satu pun pemilik ruko yang berani melapor.

Para preman ini diketahui kerap memeras pemilik ruko hingga puluhan juta rupiah.

Tak hanya di Jakarta Barat.

Aksi pemalakan juga terjadi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Baca juga: Warga Diimbau Berani Melaporkan Aksi Premanisme kepada Polisi

Pada Jumat (24/8/2018), lima preman yang sering melakukan pemalakan terhadap sopir angkot dan kendaraan pribadi di Pasar Tanah Abang diamankan petugas kepolisian.

Kelima preman yang diamankan berinsial MI (19), RG (26), MS (27), R (33), dan AK (43).

"Mereka ini memang sering memalak pengemudi yang melintas di depan Tanah Abang," ujar Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono saat dihubungi, Sabtu (25/8/2018).

Lukman mengatakan, para pelaku meminta uang dengan cara memaksa.

Jika tidak dituruti, para pelaku kerap memukul-mukul mobil korbannya yang membuat korban ketakutan dan akhirnya menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com