JAKARTA, KOMPAS.com - Calo tiket berkeliaran di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, selama Asian Games 2018. Mereka bahkan cukup sering tampil terang-terangan Mereka menjual tiket dengan harga dua kali lipat dibanding harga yang dijual panitia.
Sementara, di panitia tiket habis karena diborong para calo itu. Warga yang hendak membeli tiket jadi kesal.
Praktik percaloan sudah terlihat sejak awal pertandingan-pertandingan Asian Games digelar. Saat itu, penjagaan pihak kepolisian masih belum ketat. Hal itu membuat para calo berani menampakan diri dan menjual tiket layaknya menjual kacang goreng di depan umum.
Saat itu, panitia memberlakukan dua sistem penjualan tiket, online dan offline. Pada sistem penjualan offline, masyarakat bisa langsung membeli tiket di loket yang berada di sekitar GBK.
Baca juga: Calo Tiket Masih Berkeliaran di Pintu Masuk GBK
Pada 21 Agustus atau 3 hari setelah pembukaan Asian Games, Kompas.com sempat mewawancarai calo yang berjualan tiket di sekitar GBK. Calo bernama Asep itu berkeliling di arena GBK dari pintu II hingga pintu VI sambil mendekati sejumlah calon penonton yang melintas. Sesekali ia mendekati beberapa calon penonton mancanegara.
Selama sekitar 20 menit diamati di arena GBK, ada dua orang penonton membeli tiket pertandingan voli seharga Rp 200.000.
Asep menyatakan, ia menjual satu tiket penyisihan pertandingan voli seharga Rp 150.000-Rp 300.000 sedangkan satu tiket basket seharga Rp 200.000-Rp 400.000.
Untuk mendapatkan tiket tersebut, Asep sudah antre di GBK sejak pukul 06.00 WIB. Ia bersama temannya membeli masing-masing 20 tiket untuk pertandingan voli antara tim Indonesia dan Hongkong serta pertandingan basket antara tim Indonesia dan Taiwan.
Selanjutnya, ia akan membagi keuntungan sama rata dengan temannya.
Ia mengaku telah menjadi calo tiket pertandingan sejak hari Minggu atau sehari setelah pembukaan Asian Games dan meraih keuntungan sekitar Rp 1 juta hingga Rp 3 juta sehari.
"Kalau lagi ramai misalnya pertandingan antara Indonesia lawan siapa gitu, saya bisa dapat Rp 3 juta lebih. Kemarin aja sepi, tiket enggak terjual semua jadi cuma dapat Rp 1 jutalah," kata dia.
Warga kesal
Calo yang leluasa jual tiket sementara di loket resmi tiket habis membuat pengunjung yang tidak kebagian tiket pertandingan kesal. Pada pertandingan bulu tangkis antara atlet bulu tangkis Indonesia vs China beberapa waktu lalu misalnya, para pengunjung mengantre dari pukul 05.00 WIB. Namun, banyak dari mereka akhirnya tidak kebagian tiket.
Panitia menyebutkan, 1.600 tiket yang dijual telah habis dalam waktu sejam. Pengunjung sempat menuding, para calo memborong tiket tersebut. Bahkan, warga menilai ada panitia yang bekerja sama dengan calo. Namun, hal tersebut dibantah panitia tiket.
Praktik percaloan juga ditemui saat pembelian tiket penutupan Asian Games 2018. Banyak warga tidak kebagian tiket. Sementara, para calo telah memborong tiket dan menjualnya lagi dengan harga lebih tinggi.