Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Stigma, Lukisan Karya Orang Gangguan Jiwa Dipamerkan di Halte Harmoni

Kompas.com - 31/08/2018, 11:52 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan lukisan dipajang di Halte Transjakarta Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat (31/8/2018).

Lukisan-lukisan itu berasal dari karya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang berasal dari lima rumah sakit jiwa yang ada di Indonesia.

Lima rumah sakit tersebut yaitu RSJ Dr Arif Zainudin di Solo, RSJ Radjiman Wediodiningrat di Lewang, RSJ Bali di Bangli, RSJ Lampung di Bandar Lampung, RSJ Dr Soeharto Heerdjan di Jakarta. Ada 34 lukisan yang dipajang di halte tersebut.

Baca juga: Dipikir di Jakarta Enggak Banyak Orang Gangguan Jiwa, Bertambah Tiap Tahun

Kasubdit Seni Rupa Direktorat Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Susianti mengatakan, puluhan lukisan itu sengaja dipamerkan ke publik untuk memperlihatkan bahwa ODGJ juga bisa berkarya.

Pameran lukisan yang merupakan ekspresi dari para ODGJ juga untuk melawan stigma negatif di masyarakat bahwa ODGJ tidak bisa melakukan apa-apa.

Puluhan lukisan dipajang di Halte Transjakarta Harmoni, Jakarta Pusat. Lukisan-lukisan itu berasal dari karya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang berasal dari lima rumah sakit jiwa (RSJ) yang ada di Indonesia, Jumat (31/8/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Puluhan lukisan dipajang di Halte Transjakarta Harmoni, Jakarta Pusat. Lukisan-lukisan itu berasal dari karya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang berasal dari lima rumah sakit jiwa (RSJ) yang ada di Indonesia, Jumat (31/8/2018).

Padahal, kata Susianti, ODGJ merupakan masyarakat yang juga memiliki kemampuan dan kesempatan untuk berkarya dan berekspresi.

"Selama ini masyarakat umum masih ada anggapan bahwa insan-insan berkebutuhan khusus ini tidak memiliki kapasitas yang sebagaimana mestinya. Padahal mereka berkompeten dan memiliki kemampuan, kompetensi di bidang seni baik pertunjukan maupun rupa," ujar Susianti saat peresmian pameran lukisan bertema "Aneka Rupa Lima RSJ" di Halte Harmoni, Jumat.

Baca juga: Mengenal Bipolar, Gejala dan Bedanya dengan Skizofrenia

Puluhan lukisan dipajang di Halte Transjakarta Harmoni, Jakarta Pusat. Lukisan-lukisan itu berasal dari karya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang berasal dari lima rumah sakit jiwa (RSJ) yang ada di Indonesia, Jumat (31/8/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Puluhan lukisan dipajang di Halte Transjakarta Harmoni, Jakarta Pusat. Lukisan-lukisan itu berasal dari karya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang berasal dari lima rumah sakit jiwa (RSJ) yang ada di Indonesia, Jumat (31/8/2018).

Susianti mengatakan, dengan pameran tersebut pihaknya juga ingin agar masyarakat bisa memberikan apresiasi terhadap usaha dan karya para ODGJ.

"Kami coba menggandeng, memberikan apresiasi kepada mereka untuk bisa dihargai seperti kita insan-insan pada umumnya bahwa mereka punya kompetensi dan bisa diapresiasi karya seninya.

Karya seni ODGJ tersebut selain bisa dilihat di Halte Harmoni, juga bisa dinikmati di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, dan Galeri Nasional.

Di Bandara Soekarno-Hatta dipamerkan 66 lukisan dan di Galeri Nasional dipamerkan 15 lukisan. Lukisan-lukisan itu bisa dinikmati oleh para pengunjung mulai 30 Agustus hingga 18 Oktober 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com