Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Klaim Perluasan Ganjil-Genap Selama Asian Games Sukses

Kompas.com - 31/08/2018, 17:32 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim kebijakan perluasan ganjil-genap untuk Asian Games 2018 berjalan sukses.

Klaim ini berdasarkan empat indikator, yakni penurunan tingkat kemacetan, penurunan kecelakaan, peningkataan pengguna transportasi umum, dan peningkatan kualitas udara.

"Kecepatan rata-rata di koridor ganjil-genap mengalami peningkatan sebesar 37 persen, waktu tempuh rata-rata di koridor ganjil-genap mengalami penurunan 23 persen," kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko dalam focus group discussion (FGD) di Jakarta Pusat, Jumat (31/8/2018).

Baca juga: Ganjil-Genap Diperpanjang, kecuali di Jalan Metro Pondok Indah dan Benyamin Sueb

Menurut Sigit, kecepatan rata-rata di 41 koridor atau 106 jalan prioritas DKI Jakarta mengalami peningkatan sebesar 26 persen.

Untuk kecelakaan lalu lintas, fatalitas turun 20 persen. Sementara itu, pelanggar ganjil genap turun 10 persen.

Untuk pengguna transportasi umum, penumpang transjakarta naik 40 persen. Penumpang PPD naik 29 persen dan penumpang bus Sinar Jaya naik 6 persen.

Baca juga: Diperpanjang hingga Asian Para Games, Ganjil-Genap Tak Berlaku Sabtu Minggu

"Sementara untuk peningkatan kualitas udara di Bundaran Hotel Indonesia, terjadi penurunan konsentrasi CO sebesar 1,7 persen, konsentrasi NO turun sebesar 14,7 persen, dan konsentrasi THC turun sebesar 1,37 persen," ujar Sigit.

Begitu pula di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, terpantau penurunan konsentrasi CO sebesar 1,15 persen, NO turun 7,03 persen, dan NO2 turun 2,01 persen.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono meyakini kebijakan ini berhasil dan perlu dilanjutkan.

Baca juga: Gubernur DKI Pastikan Ganjil-Genap Dilanjutkan sampai Asian Paragames Usai

"Kita telah berhasil. Pertama adalah perubahan mindset perjalanan orang dengan menggunakan angkutan umum. Saya pikir visi dan misi kita tercapai di situ," kata Bambang dalam kesempatan yang sama.

Oleh karena itu, Bambang mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta yang meneruskan kebijakan ini hingga Asian Para Games Oktober 2018 mendatang.

"Perlu saya sampaikan juga manajemen rekayasa lalu lintas tolong dicatat, ganjil-genap bukan satu-satunya strategi. Tapi, cara itu yang kita pilih karena memang ini yang bisa dilakukan dalam waktu dekat," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com