JAKARTA, KOMPAS.com - Usai perhelatan Asian Games pada Minggu (2/9/2018), warga Jakarta dan sekitarnya tetap harus menahan diri untuk tidak menggunakan mobilnya melintasi jalan-jalan protokol pada waktu tertentu.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperpanjang kebijakan perluasan ganjil-genap hingga selesainya Asian Paragames pada Oktober 2018 nanti.
Bedanya, ganjil-genap kali ini lebih longgar. Kebijakan ini tak berlaku di Sabtu dan Minggu.
Ada pula pengurangan rute yakni di Jalan Metro Pondok Indah. Di Jalan Benyamin Sueb juga sementara tak diberlakukan sampai Asian Paragames dimulai.
Baca juga: Ganjil-Genap Diperpanjang, kecuali di Jalan Metro Pondok Indah dan Benyamin Sueb
Pergub perluasan ganjil-genap telah direvisi agar berlaku sampai 13 Oktober 2018.
Sukses diterapkan
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, kebijakan ini dilanjutkan salah satunya karena kesuksesannya.
Klaim ini berdasarkan empat indikator, yakni penurunan tingkat kemacetan, penurunan kecelakaan, peningkatan pengguna transportasi umum, dan peningkatan kualitas udara.
"Kecepatan rata-rata di koridor ganjil-genap mengalami peningkatan sebesar 37 persen, waktu tempuh rata-rata di koridor ganjil-genap mengalami penurunan 23 persen," kata Sigit dalam focus group discussion (FGD) di Jakarta Pusat, Jumat (31/8/2018).
Menurut Sigit, kecepatan rata-rata di 41 koridor atau 106 jalan prioritas DKI Jakarta mengalami peningkatan sebesar 26 persen.
Untuk kecelakaan lalu lintas, fatalitas turun 20 persen. Sementara itu, pelanggar ganjil-genap turun 10 persen.
Untuk pengguna transportasi umum, penumpang transjakarta naik 40 persen. Penumpang PPD naik 29 persen dan penumpang Bus Sinar Jaya naik 6 persen.
Baca juga: Perpanjangan Ganjil-Genap, Polisi Diminta Tegakkan Sterilisasi Busway
"Sementara, untuk peningkatan kualitas udara di Bundaran Hotel Indonesia, terjadi penurunan konsentrasi CO sebesar 1,7 persen, konsentrasi NO turun sebesar 14,7 persen, dan konsentrasi THC turun sebesar 1,37 persen," ujar Sigit.
Begitu pula di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, terpantau penurunan konsentrasi CO sebesar 1,15 persen, NO turun 7,03 persen, dan NO2 turun 2,01 persen.
Didukung untuk permanen