Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Pelaku Pembacokan di Kebayoran Lama dari Geng Pelajar

Kompas.com - 03/09/2018, 16:06 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan pelajar yang terlibat pembacokan yang menewaskan seorang pelajar lain di Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (1/9/2018) lalu, masih duduk di bangku SMA. Para pelajar dari dua kubu berasal dari berbagai sekolah di Jabodetabek.

"Kalau korban bersekolah di SMA Muhammadiyah Slipi, lawannya gabungan sekolah-sekolah di Jaksel," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan, Senin (3/9/2018).

Stefanus menyebutkan, salah satu kubu merupakan geng bernama "Gusdon" atau Gusuran Donat. Anggotanya banyak yang sekolah di SMAN 32 Jakarta dan SMA Moh Husni Thamrin Tangerang Selatan.

"Ada juga yang sekolag di Madrasah Annajah, ini gabungan dari beberapa sekolah," ujar Stefanus.

Baca juga: Lewat Instagram, Pelaku dan Korban Pembacokan Janjian Tawuran

Menurut Stefanus, insiden di Permata Hijau pada Sabtu dini hari itu dipicu aksi saling tantang di Instagram dan LINE. Antara kubu korban dan pelaku janjian untuk bertemu.

"Ada yang bawa celurit, ada yang bawa air keras," kata Stefanus.

Sejauh ini, baru 11 terduga pelaku yang diamankan. Polisi masih mendalami peran mereka dan mengejar pelaku lainnya.

Seroang remaja berinisial AH (16) tewas dibacok sekelompok orang di Jalan Jenderal Soepeno, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu dini hari lalu. 

Kejadian tersebut berawal saat AH bersama rekannya berinisial RS berangkat menggunakan sepeda motor dari Bulungan, Blok M. Saat melintas di Jalan Layang Permata Hijau, AH dan RS langsung ditendang hingga terjatuh. Kubu lawan langsung membacok AH yang terjatuh dari motornya.

Sementara RS berhasil lolos dari serangan. RS kemudian kembali menghampiri AH yang sudah terluka parah. AH lalu dilarikan ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau, namun nyawanya tak bisa tertolong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com