Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiang JPO Dispenda Daan Mogot yang Miring Diganjal Besi Penyangga

Kompas.com - 04/09/2018, 12:13 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Dispenda Daan Mogot, Jakarta Barat, masih belum bisa digunakan hingga Selasa (4/9/2018).

Jembatan itu rusak dan miring akibat truk menabrak kabel yang tersangkut di JPO tersebut, pada Minggu (2/9/2018) pukul 01.30 WIB.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi Selasa, tiang jembatan yang miring sudah dipasangi besi penyangga.

Besi bercorak kuning-hitam tersebut menopang tiang dengan ditanam di tanah trotoar. Pada bagian atas, besi peyangga dilas supaya menempel dengan tiang jembatan.

Selain miring, tiang jembatan terputus dengan bagian tangga. Terdapat lubang sekitar 1 meter yang membuat jembatan tidak bisa akses.

Baca juga: Malam Ini, Dinas Bina Marga Perbaiki JPO Dispenda Daan Mogot

Kondisi alas jembatan yang terkena dampak juga mengalami kemiringan dan pelat besi terbuka pada beberapa titik.

Jembatan yang rusak ini sementara dipasangi penghalang sebagai tanda belum dapat digunakan.

Penghalang itu dipasang di area masuk tangga JPO yang telah dipasangi garis warna hitam-kuning dan bambu melintang.

JPO Dispenda Daan Mogot, Jakarta Barat yang miring dan putus diganjal besi penyangga pada Selasa (4/9/2018).RIMA WAHYUNINGRUM JPO Dispenda Daan Mogot, Jakarta Barat yang miring dan putus diganjal besi penyangga pada Selasa (4/9/2018).

Sedangkan di area yang terputus diletakkan traffict cone warna oranye.

Akibat dari kerusakan JPO Dispenda Daan Mogot, pengguna jalan dan penumpang bus transjakarta yang ingin ke arah Samsat Daan Mogot tidak bisa melintas.

Warga hanya punya pilihan melompat pagar halte transjakarta dengan bantuan kursi atau melewati pintu kecil halte di bawah JPO. Kemudian, mereka dibantu menyeberang oleh petugas.

Baca juga: JPO Dispenda Daan Mogot Miring, Akses ke Halte TransJakarta Terganggu

Pada Senin (3/9/2018), Kepala Seksi Pemeliharaan Simpang dan Jalan Tak Sebidang dari Bidang Pemeliharaan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Sapi'i mengatakan, perbaikan darurat dilakukan pada Senin malam.

"Yang daruratnya segara kita tangani secara darurat, kalau struktur masih kuat tidak perlu kita ganti total. Kalau masih bisa diperbaiki nanti malam ya sudah. Kita akan terus merawatnya, kan banyak JPO yang kita rawat," kata Safi'i, Senin.

Kompas.com masih berusaha mengubungi pihak Bina Marga DKI Jakarta untuk mendapatkan detail perbaikan, tetapi belum mendapat respons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com