Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Antisipasi Aksi Balas Dendam Setelah Tawuran yang Tewaskan Pelajar

Kompas.com - 04/09/2018, 20:39 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - SMAN 32 Jakarta tengah mengantisipasi aksi balas dendam atas tewasnya seorang pelajar SMA Muhammadiyah 15 Jakarta berinisial AH di Permata Hijau, Kebayoran Lama pada Sabtu (1/9/2018) lalu.

"Kami sudah berbicara dengan pihak SMA Muhammadiyah untuk sama-sama menjaga peserta didik masing masing," kata Wakil Kepala Sekolah SMAN 32 Bidang Kurikulum Sujoko kepada Kompas.com, Selasa (4/9/2018).

Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susie Nurhati menyampaikan, pihak kepolisian juga telah memberikan pengarahan kepada para siswa agar tidak terlibat tawuran.

"Kapolsek Kebayoran Lama memimpin upacara pada Senin pagi dan mengingatkan dampak negatif dari nongkrong-nongkrong yang biasa dilakukan oleh anak sekolah, salah satunya adalah menstimulus terjadinya tawuran, berdampak negatif pada masa depan siswa," ujar Susie.

Baca juga: Disdik Siapkan Sanksi bagi Pelajar yang Terlibat Tawuran di Kebayoran

Susie juga meminta agar para orangtua bersama sekolah menjaga anak mereka dengan baik. Pasalnya, aksi tawuran terjadi di pada dini hari di akhir pekan.

"Ini pengakuan orangtuanya, anaknya sudah tidur tapi ternyata tengah malam menyelinap keluar. Kami harap orangtua membantu mengawasi anaknya di luar jam sekolah," kata Susie.

Seorang pelajar SMA Muhammadiyah 15 Jakarta berinisial AH (16) tewas dibacok sekelompok orang di Jalan Jenderal Soepeno, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu dini hari. 

Kejadian tersebut berawal saat AH bersama rekannya berinisial RS berangkat menggunakan sepeda motor dari Bulungan, Blok M. Saat melintas di Jalan Layang Permata Hijau, AH dan RS ditendang hingga terjatuh oleh sekelompok penyerang. Para penyerang kemudian membacok AH yang terjatuh dari motornya.

Sementara RS berhasil lolos dari serangan. RS kemudian kembali menghampiri AH yang sudah terluka parah. AH lalu dilarikan ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau tetapi nyawanya tak tertolong.

Baca juga: Puluhan Pelajar yang Tawuran di Kebayoran Lama Konsumsi Miras

Belakangan diketahui, aksi penyerangan itu sudah direncanakan. Kedua kubu saling tantang di media sosial dan janjian untuk bertarung dengan senjata tajam.

Sejauh ini polisi sudah menangkap 29 pelajar di bawah umur. Sebagian besar dari mereka bersekolah di SMAN 32 Jakarta. Namun para pelajar yang terlibat pada Sabtu dini hari itu diduga berasal dari berbagai sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com