Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prilaku Tak Elok Polisi Bermotor Serobot Masuk Jalan Tol

Kompas.com - 05/09/2018, 08:25 WIB
Sherly Puspita,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf memohon maaf atas aksi tak tertib seorang anggotanya yang menyerobot akses masuk tol seorang warga pada Minggu (2/9/2018).

Aksi tak elok anggotanya tersebut terekam dalam sebuah video berdurasi 22 detik yang akhirnya menjadi viral.

Agus (44) merupakan pengemudi yang tergambar dalam video sekaligus pemilik akun facebook Zenrin Zen yang pertama kali mengunggah video tersebut.

Ketika dihubungi, Agus menyebut, kejadian tersebut terjadi di Gerbang Tol Senayan sekitar pukul 05.54 WIB. Video tersebut terekam melalui kamera yang terpasang di dashboard mobil Agus.

Baca juga: Viral Polisi Bermotor Serobot Akses Masuk Tol Pengendara Mobil Sedang Diselidiki

Agus berkisah, pagi itu ia hendak menuju rumahnya yang terletak di Cengkareng, Jakarta Barat, usai mengantar sang istri menuju lokasi car free day.

Di gerbang tol tersebut, ia melakukkan tap kartu ke mesin gerbang tol otomatis (GTO) sebagai langkah pertama memasuki jalan tol.

Di gerbang tol itu Agus melihat ada seorang polisi mengendarai motor besar berhenti di dekat palang tol.

Namun, saat palang pintu terbuka justru polisi tersebut yang memasuki jalan tol. Akibatnya, ketika Agus hendak memasuki jalan tol, palang pintu kembali tertutup. Untuk dapat tetap masuk jalan tol, Agus harus melakukan tapping ulang.

Baca juga: Cerita Pengemudi yang Diserobot Polisi Bermotor Usai Tap-in di Pintu Tol

Agus mengaku telah membunyikan klakson untuk memberhentikan polisi tersebut, namun tak digubris.

Menurut dia, di sekitar gerbang tol ada petugas (GTO) yang berada di sekitar lokasi dan melihat kejadian tersebut. Namun, petugas tersebut tak memberikan bantuan.

Agus menyebut tak ingin memperpanjang kasus ini meski mengaku kesal dengan perilaku tak tertib petugas tersebut.

Yusuf memastikan akan memberi sanksi kepada anggota tersebut.

Menurut dia, tak sepantasnya anggota polisi menyerobot akses masuk jalan tol warga. Pasalnya, Jasa Marga telah memberikan akses masuk khusus menuju jalan tol bagu polisi yang akan bertugas.

Akses tersebut berupa sebuah kartu yang dapat ditempelkan di GTO yang membuat polisi dapat memasuki area jalan tol tanpa dipungut biaya.

Cara menggunakan kartu tersebut sama persis dengan uang elektronik yang digunakan warga untuk masuk jalan tol.

Baca juga: Punya Akses Khusus Masuk Tol, Dirlantas Sebut Tak Selayaknya Polisi Serobot Akses Warga

Ditemui di Mapolda Metro Jaya pagi ini, Rabu (5/9/2018), Yusuf mengaku belum mengetahui identitas anggotanya tersebut.

"Ini anggota banyak yang sedang saya kasih libur pasca-Asian Games, biar istirahat dulu. Tapi nanti kami akan selidiki sesuai tanggal. Kan kelihatan siapa saja yang piket," tuturnya.

Yusuf akan meminta penjelasan anggota tersebut mengapa melakukan tindakan tersebut. Ia berharap kejadian serupa tak terulang lagi.

Baca juga: Polisi Serobot Akses Masuk Tol, Dirlantas Polda Metro Minta Maaf dan Janji Beri Sanksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com