Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Ciliwung dan Pesanggrahan, Danau Sunter Dibidik untuk Jadi Sumber Air Baku

Kompas.com - 06/09/2018, 07:59 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BELITUNG, KOMPAS.com - Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo mengatakan, pihaknya mencari sungai atau waduk yang punya potensi untuk dijadikan sumber air baku.

Salah satu yang sedang dibidik untuk menjadi sumber air baku oleh PAM Jaya adalah Danau Sunter.

"Kita saat ini lagi menjalankan Danau Sunter itu bisa kita jadikan air baku atau tidak. Sedang kita coba studi secara kontinuiti. Katanya di situ bukan hanya tanah hujan, jadi ternyata ada mata airnya. Kita akan lakukan studi itu untuk menggali," ujar Bambang, di Tanjung Pandan, Belitung, Rabu (5/9/2018).

Baca juga: Menikmati Angin Sepoi-sepoi di Tepi Danau Sunter...

Bambang mengatakan, belum banyak sungai dan waduk di Jakarta yang bisa dijadikan sebagai sumber air baku. Sebab, kualitas air sungai di Jakarta belum layak untuk dijadikan sumber air baku.

Saat ini, sungai yang berpotensi untuk menjadi sumber air baku adalah Sungai Ciliwung dan Pesanggrahan. PAM Jaya rencananya akan membuat Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di dua sungai itu.

PAM Jaya sedang mengajukan penyertaan modal daerah (PMD) untuk membangun dua SPAM itu.

Meski demikian, kata Bambang, sebenarnya sungai dan waduk lain di Jakarta punya potensi untuk dijadikan air baku.

"Tapi, memang kemudian kita butuh teknologi yang lebih untuk melakukan pengolahan itu," kata Bambang.

Misalnya seperti di Kanal Banjir Barat, Bambang mengatakan operator penyediaan air untuk wilayah Barat yaitu Palyja membuat Moving Bed Bio Film Reactor (MBBR).

Baca juga: Teduhnya Ngabuburit di Danau Sunter

 

Dengan teknologi itu, Kanal Banjir Barat bisa menjadi pasokan air baku sampai 800 liter per detik.

Bambang mengatakan, PAM Jaya juga akan mencari sungai-sungai lain yang punya potensi sama.

"Karena itu yang paling cepat menurut saya, paling cepat kita memanfaatkan kapasitas yang ada di DKI yaitu sungai dan situ, untuk jadi air baku kita," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com