JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui ada masalah dalam penataan kawasan Bukit Duri, yang disebut tidak melibatkan warga setempat.
Anies mengaku, dirinya memiliki kekecewaan yang sama seperti warga Bukit Duri, karena konsultan yang mengerjakan penataan itu tidak mendengar aspirasi warga.
"Sama, saya juga kecewa sama aparat yang jalannya enggak benar. Semua bakal dapat teguran. Konsultannya tidak menjalankan tugas dengan benar, konsultannya lebih banyak ngobrol sama sudin, dari pada sama warga," kata Anies, di Ancol, Kamis (6/9/2018).
Baca juga: Janji Gubernur DKI kepada Warga Bukit Duri yang Terkendala Lahan...
Anies mengaku, telah mengevaluasi proses penataan di Bukit Duri. Ia menambahkan, pihaknya akan segera kembali berkoordinasi dengan warga terkait rencana penataan.
Di samping itu, Anies menegaskan, tidak semua penataan yang berbasis community action plan (CAP) seperti penataan Bukit Duri selalu bermasalah.
"Ada yang berjalan baik, ada yang bermasalah. Kalau bermasalah, syukur ketahuan karena bisa dikoreksi. Karena hidup kita itu bukan bebas masalah," ujar Anies.
Sebelumnya, Ketua Komunitas Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi menyebut penataan Bukit Duri lewat program CAP oleh Pemprov DKI Jakarta tak melibatkan warga.
Baca juga: Komunitas Ciliwung Merdeka: Penataan Bukit Duri Tak Libatkan Warga
Sandyawan menyebut, penataan itu ternyata hanya mempercantik lingkungan.
"Pemprov DKI menggunakan Jakarta Konsultindo sudah mengadakan proyek CAP Bukit Duri. Itu ternyata isinya kebanyakan hanya beautifikasi," kata Sandyawan, ketika dihubungi, Rabu (5/9/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.