Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar Naik, Pedagang Glodok Tak Berani Stok Banyak Barang Impor

Kompas.com - 06/09/2018, 20:14 WIB
Rima Wahyuningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wandi, seorang pedagang elektronik di lantai 1 Pasar Glodok, Jakarta Barat mengaku tak berani menyetok barang impor lantaran kenaikan dollar.

Saat ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat mencapai Rp 14.885.

"Sekarang kita enggak berani nyetok banyak karena risikonya terlalu besar. Kalau habis sih syukur, lah kalau lagi sepi kayak begini bagaimana," kata Wandi, di tokonya pada Kamis (6/9/2018).

Baca juga: Kondisi Terkini Kali di Belakang LTC Glodok yang Pernah Jadi Kolam Renang Bocah

Wandi mengatakan, sejak pagi hingga sore, baru satu pelanggannya yang datang. Toko elektroniknya menjual pengeras suara, televisi, dan kamera CCTV.

Hendra, pedagang televisi di Olimo Plaza yang berseberangan dengan Pasar Glodok, menyampaikan pendapat senada.

Ia pun berhenti menyetok barang yang sebagian besarnya impor dari China itu.

"Sekarang (harga) belanja sudah naik, tetapi yang belinya enggak ada. Akhirnya saya terpaksa enggak belanja mending habisin yang ada dulu saja daripada rugi banyak," kata Hendra.

Menurut dia, penurunan pelanggan terasa sejak nilai tukar rupiah masih Rp 14.300 dollar AS. Pelanggan semakin sepi seiring meningkatnya nilai dollar.

Pedagang Playstation bernama Ninda di Pasar Glodok mengatakan, sepinya pembeli sejak kenaikan dollar membuatnya berpikir untuk fokus pada penjualan berbasis online.

Sebab, sejauh ini, menurut dia, penjualan online masih stabil.

"Kayaknya kalau begini terus mending jualan online saja deh karena kan kalau di sini itu selain harus bayar sewa juga harus bayar pajak terus. Sementara kita mau bayar pakai apa kalau enggak ada yang beli," kata Ninda.

Baca juga: Ribuan DVD Bajakan Akan Dibawa ke Glodok Diamankan, Pabrik Digerebek

Sementara itu, kegiatan transaksi tak banyak terlihat pada sore ini di lantai dasar Pasar Glodok dan Olimo Plaza.

Beberapa pegawai toko pun tampak asyik berbincang-bincang sambil menawarkan ke pengunjung yang melintas.

Beberapa toko terlihat tak berjualan dengan tanda rolling door yang ditutup rapat. Namun, pedagang tetap menjajakan dagangannya di tengah sepinya pembeli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com