Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA POPULER JABODETABEK: Anies Kritik Kerja Para Konsultan dan Berita Lainnya...

Kompas.com - 07/09/2018, 05:05 WIB
Robertus Belarminus

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah isu seputar Jabodetabek mewarnai pemberitaan Kompas.com sepanjang Kamis (6/9/2018).

Salah satu yang ramai dibaca pembaca Kompas.com yakni mengenai ungkapan kekecewaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hal tersebut terkait dengan masalah penataan di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan.

Anies kecewa karena konsultan yang mengerjakan penataan di sana tidak mendengar aspirasi warga.

Anies mengatakan telah mengevaluasi proses penataan di Bukit Duri dan akan berkoordinasi dengan warga terkait rencana penataan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi keterangan kepada wartawan di Ancol, Kamis (6/9/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi keterangan kepada wartawan di Ancol, Kamis (6/9/2018).

1. Anies: Saya Juga Kecewa sama Aparat yang Jalannya Enggak Benar

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui ada masalah dalam penataan kawasan Bukit Duri, yang disebut tidak melibatkan warga setempat.

Anies mengatakan, dirinya memiliki kekecewaan yang sama seperti warga Bukit Duri karena konsultan yang mengerjakan penataan itu tidak mendengar aspirasi warga.

"Sama, saya juga kecewa sama aparat yang jalannya enggak benar. Semua bakal dapat teguran. Konsultannya tidak menjalankan tugas dengan benar, konsultannya lebih banyak ngobrol sama sudin daripada sama warga," kata Anies di Ancol, Kamis (6/9/2018).

Anies mengatakan telah mengevaluasi proses penataan di Bukit Duri dan akan segera kembali berkoordinasi dengan warga terkait rencana penataan.

Sebelumnya, Ketua Komunitas Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi menyebut, penataan Bukit Duri lewat program CAP oleh Pemprov DKI Jakarta tak melibatkan warga.

Sandyawan menyebut, penataan itu ternyata hanya mempercantik lingkungan.

Baca selengkapnya: Anies: Saya Juga Kecewa sama Aparat yang Jalannya Enggak Benar

Baca juga: Janji Gubernur DKI kepada Warga Bukit Duri yang Terkendala Lahan...

Kasudin UMKM Jakarta Timur Rizal Khadafi setelah pelatihan OK OCE di Kecamatan Ciracas, Kamis (6/9/2018)KOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Kasudin UMKM Jakarta Timur Rizal Khadafi setelah pelatihan OK OCE di Kecamatan Ciracas, Kamis (6/9/2018)

2. Banyak Anggota OK OCE yang Belum Melangkah ke Perizinan

Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (KUKMP) Jakarta Timur, Samsu Rizal Kadafi mengatakan, dari 985 anggota OK OCE Kecamatan Ciracas, baru 51 anggota yang sudah membuat IUMK terkait perizinan alias P4.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com