Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik di Depok Dipadamkan Secara Bergilir Tiap 3 Jam

Kompas.com - 07/09/2018, 20:00 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Aliran listrik di sejumlah tempat di Depok, Jawa Barat, dipadamkan secara bergilir tiap tiga jam menyusulkan adanya gangguan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton di Probolinggo, Jawa Timur.

Asisten Manajer Jaringan PLN Area Depok, Pipin Aripin mengatakan, pemadaman tiap tiga jam dilakukan untuk mengurangi daya pemberi listrik di sepersepuluh wilayah Depok.

“Kami akan padamkan listrik secara bergilir tiga jam sekali di waktu puncak pemakaian beban listrik (pukul 17.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB)," kata Pipin, Jumat (7/9/2018).

Menurut dia, pengaturan tersebut diyakini sebagai solusi terbaik untuk mengatasi keterbatasan pasokan listrik.

Baca juga: Ada Gangguan di Gardu Induk Cimanggis, Listrik di Depok Padam

"Kami atur, misalkan hari ini pemadaman di Sawangan, Bojong Gede, Cibinong, Cimanggis dan Depok Kota tapi tidak semua sebagian-sebagian saja bergiliran," ujar dia.

Akibat gangguan listrik itu, lampu lalu lintas di wilayah Depok juga akan terganggu.

"Kami semaksimal mungkin menghindari pengurangan listrik khusus di area pelayanan publik, namun untuk lampu lalu lintas dan rambu lalu lintas dipastikan akan terganggu," kata dia.

Ia belum dapat memastikan kapan listrik wilayah di Depok akan kembali normal.

“Kami berharap bisa segera normal. Kami belum bisa pastikan sampai kapan listriknya menyala normal karena sampai saat ini pembangkit Paiton-nya masih belum optimal,” ucap Pipin.

Wilayah Depok yang terdampak adalah:

1. Wilayah Jembatan Serong dan sekitarnya.

2. Wilayah Jalan Pekapuran, Kampung Babakan, Kampung Sukatani, Jalan Bhakti Abri, Kampung Sindangkarsa, Kampung Ciherang, Jalan Raya Ciherang, Kampung Kebayunan, Jalan Raya Tapos Kebayunan.

3. Pasar Citayam, Kampung Wates, Kecamatan Cipayung, Cipayung, Hek Citayam, Vila Laskar, Kampung Pasar Rebo Cipayung, Kampung Cipayung Jaya, Perumahan Depok Country, Akademi Kebidanan Citama, PR Griya Putra Mandiri, TK Qotrun Nada, SDN Cipayung 2, PR Cipayung Royal Residence, PR Puri Hasanah 3, Taman Perumahan Anggrek, PR Lemirage, SMK Al Muhtadin, SMP 9 Depok. 

4. Cilodong, Kebon Duren, Pondok Rajeg, Kalimulya, Pasar Pucung, Kalibaru, Pabuaran, Padurenan, Cikaret, Curug Pakansari, Asrama Bekang sebagian, Kebon Kopi Pabuaran.

5. Pengasinan, Perigi, Sasak Panjang, Panggulan, Kampung Poncol Sawangan, Citayam, Perumahan Bukit Rivaria, Perumahan Taman Melati, Perumahan Bumi Sawangan Indah 1 dan 2, Perumahan Bumi Citra Lestari, Perumahan Griya Perigi, Perumahan D'lissdin.

6. Sebagian Jalan Kartini, Perumahan Permata Regency, Jalan Raya Citayam, sebagian Ratu Jaya, sebagian Jalan Pemuda, sebagian Jalan margonda, Jalan Siliwangi, dan Perumahan Taman Siliwangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com