Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Tabrak Lari, Pengemudi Land Cruiser Diamuk Massa di Gunung Sahari

Kompas.com - 08/09/2018, 11:28 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Sebuah mobil Toyota Land Cruiser bernomor polisi B 105 CEO diamuk warga di perintasan kereta api di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2018) sore.

Kasatlantas Jakarta Pusat AKBP Juang mengatakan, perusakan hingga pengeroyokan terhadap mobil dan pemiliknya berinisial YPA itu terjadi karena warga meneriaki YPA telah melakukan tabrak lari terhadap dua pengendara sepeda motor.

"Massa di sekitar meneriaki dan memprovokasi bahwa pengendara mobil pelaku tabrak lari. Terjadilah perusakan dan pengeroyokan hingga pengemudi diamankan," ujar Juang, Sabtu (8/9/2018).

Kejadian berawal saat mobil yang dikendarai YPA melintas di sekitar kawasan Gunung Sahari pukul 16.00. Di sekitar lampu lalu lintas Pintu Besi, YPA berhenti.

Baca juga: Polisi Tetapkan 5 Tersangka Kasus Pengeroyokan Pengemudi Grand Livina di Mangga Besar

 

Namun tiba-tiba YPA melanjutkan laju mobilnya dengan mengganti jalur ke sebelah kiri. Diduga saat melihat polisi di sekitar lampu lalu lintas tersebut, YPA khawatir ditilang karena sebelumnya telah melanggar marka jalan.

Namun, saat berpindah jalur, YPA menyenggol dua pengendara sepeda motor. YPA tetap melaju hingga beberapa pengendara lain mengejar mobil YPA.

Di jalan, pengendara yang mengejar YPA memprovokasi pengendara lain dengan berteriak bahwa YPA merupakan pelaku tabrak lari. Pengendara sepeda motor lainnya akhirnya ikut mengejar.

Mobil YAP terus melaju hingga akhirnya terhenti di perlintasan pintu kereta api Jembatan Merah.

Baca juga: Polisi Hentikan Penyelidikan Tabrak Lari oleh Pengemudi Livina di Mangga Besar

Massa datang dan memukul mobil YAP hingga mengalami kerusakan kaca dan seluruh sisi mobil. Sedangkan YAP diseret keluar oleh massa dan dipukuli.

Juang mengatakan, YAP diselamatkan oleh petugas kepolisian yang langsung datang ke lokasi. YAP diamankan di Mapolres Jakarta Pusat untuk dimintai keterangan.

"Kami mengantarkan korban ke Sat Reskrim Jakarta Pusat untuk membuat laporan polisi. Tapi kami juga memberikan sanksi tilang kepada pengemudinya," ujar Juang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com