Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Konblok, Warga Juga Pernah Lihat Besi, Kayu, hingga Sampah Dilempar dari Rusun Kemayoran

Kompas.com - 11/09/2018, 07:34 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang tinggal di sekitar Rusun Tahap 3, Kemayoran, Jakarta Pusat menyebut, sering terjadi pelemparan barang dari rusun berlantai 17 itu ke arah jalan dan atap rumah warga.

Salah satu pedagang nasi goreng, Mujono, mengaku sering melihat sejumlah benda jatuh dari rusun.

"Ini bukan pertama kalinya, sudah sering jatuh dilempar dari atas," ujar Mujono saat ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (10/9/2018).

Pada Sabtu (8/9/2018), seorang bocah berinisial AW (8) tewas tertimpa konblok yang jatuh dari rusun.

Baca juga: Cerita Bocah Tewas Tertimpa Konblok, Korban Masih Hidup tetapi Ditutupi Kardus

Gerobak dagangan Mujono berjarak hanya 10 meter dari rusun tersebut. Dia bersama istrinya cukup sering melihat benda-benda berat seperti besi, kayu, bahkan sampah berjatuhan dari rusun.

Bahkan, ada pedagang gorengan yang disiram air dari rusun tersebut. Ada juga batu yang dilempar sehingga mengenai atap rumah warga.

Namun, saat itu belum ada korban jiwa maupun warga yang terluka. Warga lainnya, Ranti, mengatakan bahwa warga telah melaporkan hal tersebut ke pihak pengelola.

Setelah dilaporkan, warga mendengar informasi bahwa balkon di setiap lantai akan dipasangi pagar berukuran tinggi sehingga warga tak lagi dengan bebas bisa membuang benda yang membahayakan warga lainnya.

Namun, hingga jatuhnya korban, rencana tersebut masih belum terealisasi. "Sudah disampaikan, tetapi sampai sekarang enggak kelihatan apa-apa," ujar Ranti.

Kompas.com mencoba meminta konfirmasi ke pihak pengelola rusun. Namun, pengelola telah pulang dan tidak ada di tempat.

Dua petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pihaknya sudah sering mengimbau agar warga rusun tak membuang benda ke jalan. Namun, masih saja ada warga rusun yang membandel.

"Kalau jangan melempar, omongannya sudah disampaikan. Tapi tetap aja ada yang melempar," ujar salah satu petugas.

Baca juga: Warga Dengar Dentuman Keras Saat AW Tertimpa Konblok di Depan Rusun

Dikabarkan sebelumnya, seorang bocah berinsial AW (8) tewas tertimpa konblo saat melintas di sekitar Rumah Susun Tahap 3, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2018).

AW tewas dengan luka berat di kepala. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi, AW dan kedua temannya sedang berjalan di sekitar rusun sekitar pukul 13.00 WIB.

Tiba-tiba, dari atas rusun, sebuah konblok jatuh dan menimpa kepala AW hingga bocah tersebut tersungkur tidak sadarkan diri.

Polisi telah mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah konblok yang jatuh sengaja dilempar atau jatuh dengan sendirinya.

Dari sejumlah saksi yang telah dimintai keterangan sementara, tidak ada yang melihat konblok jatuh karena dilempar seseorang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com