Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipicu Hal Sepele, DH Tega Tembak Istrinya dengan Air Gun

Kompas.com - 14/09/2018, 10:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DH, yang tega menembak istrinya, YN, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, telah ditangkap polisi, Kamis (13/9/2018) kemarin. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Febriansyah mengatakan, DH ditangkap setelah buron empat hari terakhir.

"Tersangka diamankan di Tanjung Priok. Setelah melakukan aksinya, tersangka langsung melarikan diri," kata Febri dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Utara.

Febri menjelaskan, DH menembak istrinya dengan air gun hanya karena dipicu masalah sepele.

 Peristiwa pada hari Minggu lalu itu bermula ketika YN, istri sekaligus korban, kesal melihat DH mengutak-atik sepeda motornya di rumah mereka di Tanjung Priok. YN kesal karena sebelumnya DH menolak permintaannya menjemput dia sepulang kerja. DH beralasan dirinya sakit.

Baca juga: Gara-gara Motornya Disenggol, DH Tega Tembak Istri dengan Airsoft Gun

"Akhirnya korban menegur suaminya, tersangka ini, kenapa kok tidak menjemput saya? Katanya sakit tetapi sampai di rumah dilihat bahwa pelaku sedang memperbaiki motor," ujar Febri.

Pertanyaan YN memancing emosi DH yang menyebut bahwa hal itu bukan urusan YN.

DH semakin tersulut emosi saat YN menyenggol sepeda motor itu hingga jatuh.

"Akhirnya dengan spontan pula tersangka mengeluarkan air gun dari pinggangnya ke arah istrinya tersebut sebanyak tiga kali," kata Febri.

Salah satu tembakan itu melukai dada sebelah kanan YN. Dua tembakan lainnya mengenai daun pintu dan bokong YN tetapi terhalang dompet.

YN sempat dirawat dan menjalani operasi.

Febri menambahkan, polisi masih menyelidiki apakah aksi DH semata-mata didasari hal tersebut atau merupakan puncak dari konflik berkepanjangan.

Air Gun Ilegal dan Residivis

DH diketahui telah mempunyai air gun selama dua tahun terakhir dan kerap menenteng senjata itu ke mana-mana.

Namun, Febri menyebut DH tidak mempunyai izin kepemilikan dan penggunaan senjata tersebut.

"Untuk saat ini air gun-nya ilegal. Tidak ada surat-suratnya," kata Febri.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com