JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful Anwar mengatakan, konblok yang menimpa AW di sekitar Rusun Tahap 3 Kemayoran, Sabtu pekan lalu, dilempar dengan sengaja oleh orang yang saat itu berada di atas rusun.
Saiful mengatakan, keyakinan tersebut didapatkan setelah penyelidikan sementara, yakni tidak ada pengerjaan proyek pembangunan di rusun tersebut.
"Ya namanya di atas tidak ada bangunan, kita tidak bisa menduga-duga. Yang pasti ada yang melempar benda karena kan enggak ada bangunan di atas," ujar Saiful di Mapolsek Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).
Namun, pihaknya masih belum bisa menentukan siapa pelaku pelemparan tersebut termasuk apakah pelaku merupakan penghuni rusun atau warga yang hanya singgah sebentar di rusun tersebut.
Baca juga: 5 Fakta di Kasus Tewasnya Bocah AW yang Diduga Tertimpa Konblok
Polisi telah memeriksa sejumlah rekaman kamera CCTV yang terpasang di tiap lantai rusun. Namun, polisi membutuhkan waktu untuk memeriksanya karena jumlah kamera CCTV yang cukup banyak. Di rusun berlantai 17 itu tiap lantainya dipasang tiga CCTV.
"CCTV kami masih periksa terus karena kameranya banyak ya. Kalau gambaran pelemparannya belum ada," ujar Saiful.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi, saat kejadian AW dan kedua temannya sedang berjalan di sekitar rusun sekitar pukul 13.00 WIB.
Tiba-tiba, dari atas rusun, sebuah konblok jatuh dan menimpa kepala AW hingga bocah tersebut langsung tersungkur tidak sadarkan diri.
Baca juga: Pengelola Serahkan ke Polisi soal Penyelidikan Asal-usul Konblok yang Tewaskan Bocah AW
Orangtua AW menyebut saat itu AW masih bernapas. Namun, tidak ada warga yang berusaha membawa AW ke rumah sakit yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari lokasi tersebut.
Sejumlah warga mengatakan, sebelumnya cukup sering benda-benda berat seperti besi dan kayu berjatuhan dari atas rusun. Namun, belum sampai menimbulkan korban jiwa. Kasus tersebut masih diselidiki pihak kepolisian.
Baca juga: Cerita Bocah Tewas Tertimpa Konblok, Korban Masih Hidup tetapi Ditutupi Kardus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.