JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful Anwar mengatakan, pihaknya masih memeriksa puluhan kamera CCTV yang di tiap lantai Rusun Tahap 3, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Hal itu untuk mengungkap kasus pelemparan konblok dari atas rusun tersebut yang menewaskan seorang bocah berinsial AW, Sabtu (8/9/2018) lalu.
"Kami masih mengumpulkan informasi-informasi penting baik dari masyarakat maupun CCTV," ujar Saiful di Mapolsek Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).
Baca juga: Polisi Sebut Konblok yang Tewaskan Bocah AW Dilempar dari Rusun Kemayoran
Saiful mengatakan, selain karena jumlah kamera CCTV yang cukup banyak, kesulitan untuk mengungkap pelaku dikarenakan rekaman kamera CCTV banyak yang terputus.
Hal itu menyulitkan polisi yang ingin melihat rekaman yang memperlihatkan keseluruhan aktivitas di rusun saat kejadian berlangsung.
Selain memeriksa rekaman, polisi meminta keterangan dari lima saksi yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung.
"Masih kami periksa terus karena CCTV ini banyak dan putus-putus. Kalau gambaran pelaku belum ada. Tapi kami masih lakukan penyelidikan," ujar Saiful.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi, AW dan kedua temannya sedang berjalan di sekitar rusun sekitar pukul 13.00 WIB.
Tiba-tiba, dari atas rusun, sebuah konblok jatuh dan menimpa kepala AW hingga bocah tersebut langsung tersungkur tidak sadarkan diri.
Orangtua AW menyebut saat itu AW masih bernapas. Namun, tidak ada warga yang berusaha membawa AW ke rumah sakit yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari lokasi tersebut.
Sejumlah warga mengatakan, sebelumnya cukup sering benda-benda berat seperti besi dan kayu berjatuhan dari atas rusun. Namun, belum sampai menimbulkan korban jiwa.
Baca juga: 5 Fakta di Kasus Tewasnya Bocah AW yang Diduga Tertimpa Konblok
Kapolsek Kemayoram Kompol Saiful sebelumnya mengatakan bahwa konblok yang menimpa AW dilempar oleh orang tidak dikenal dari atas rusun.
Keyakinan tersebut didapatkan setelah penyelidikan sementara dimana tidak ada pengerjaan proyek pembangunan di rusun tersebut.
"Ya namanya di atas tidak ada bangunan , kita tidak bisa menduga-duga. Yang pasti ada yang melempar benda karena kan enggak ada bangunan di atas," ujar Saiful.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.