JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur melakukan sejumlah upaya pencegahan tawuran pelajar yang kerap memakan korban dan meresahkan warga.
Camat Kramatjati Eka Darmawan mengatakan, beberapa upaya pencegahan dilakukan oleh pihaknya melalui kerja saama dengan pihak kepolisian dan militer untuk mencegah tawuran pelajar di Jakarta Timur, khususnya Kecamatan Kramamatjati.
"Kami mengadakan koordinasi dengan Kapolsek Danramil dan ormas-ormas yang lain yang ada elemen masyarakat yang ada untuk mewujudkan ini. Merupakan satu langkah yang kita harapkan bisa mencegah dan menghentikan tawuran pelajar," kata Eka di Lapangan Unit Pengelola Bis Sekolah, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (17/9/2018).
Baca juga: 800 Siswa Deklarasi Stop Tawuran di Jakarta
Eka menyampaikan, belakangan ini ia dan Kapolsek Kramatjati Kompol Nurdin A Rahman bahkan membuat program dengan mendatangi sekolah-sekolah untuk mengimbau pelajar agar tidak tawuran.
"Kapolsek dan saya beberapa hari lalu ada program datang ke sekolah untuk menyemangati bahwa tawuran itu bukanlah kerjaan pelajar. Pelajar hanya belajar dan juga mengikuti program sekolah untuk mengemban tanggung jawab sebagai penerus bangsa," ujar dia.
Selain itu, kata dia, pihak kecamatan dan polsek memberikan pengawasan dan edukasi bagi para siswa di sekolah.
Setiap Sabtu, Kapolsek Kramatjati berkeliling sekolah untuk memberikan edukasi. "Demikian juga dengan kami, para lurah setiap minggu mengambil jatah apel di masing-masing sekolah," ucap Eka.
Baca juga: Polisi Masih Buru Dalang Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMK di Jaksel
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Jakarta Timur Abdul Rachem mengatakan, upaya pencegahan tawuran lainnya yang dilakukan adalah dengan meminta siswa mengikuti kegiatan yang positif seperti ekstrakulikuler dan kegiatan mengaji maupun belajar bersama.
"Itu tadi ekskul pun berusaha untuk selalu ada. Setiap sekolah ekskul itu lebih dari 5 sampai 10. Kalo negeri memang banyak, yang persoalan swasta, ekskul enggak banyak," ujar Rachem.
"Alhamdullillah sekarang pak Gubernur ada 1 program lagi yaitu ada semacam penambahan gerakan kegiatan mengaji bersama sesudah maghrib. Setelah mengaji, ada belajar bersama," kata dia.
Kecamatan Kramatjati mengadakan apel besar untuk mengantisipasi tawuran antarpelajar seperti yang terjadi di di Jalan Mayjen Sutoyo, tepatnya di atas jembatan tol yang menghubungkan wilayah Makasar dengan Kramatjati, Senin (13/8/2018) malam.
Tawuran ini memakan korban. Seorang pelajar bernama Fathurosi Del Piero diketahui tewas dalam tawuran antar SMK Rahayu Mulyo dan SMK Respati.
Selain Fathurosi, tawuran ini juga menyebabkan empat orang lainnya mengalami luka cukup serius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.