Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pemkot Jakarta Timur Cegah Tawuran Pelajar

Kompas.com - 17/09/2018, 14:26 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur melakukan sejumlah upaya pencegahan tawuran pelajar yang kerap memakan korban dan meresahkan warga.

Camat Kramatjati Eka Darmawan mengatakan, beberapa upaya pencegahan dilakukan oleh pihaknya melalui kerja saama dengan pihak kepolisian dan militer untuk mencegah tawuran pelajar di Jakarta Timur, khususnya Kecamatan Kramamatjati.

"Kami mengadakan koordinasi dengan Kapolsek Danramil dan ormas-ormas yang lain yang ada elemen masyarakat yang ada untuk mewujudkan ini. Merupakan satu langkah yang kita harapkan bisa mencegah dan menghentikan tawuran pelajar," kata Eka di Lapangan Unit Pengelola Bis Sekolah, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (17/9/2018).

Baca juga: 800 Siswa Deklarasi Stop Tawuran di Jakarta

Eka menyampaikan, belakangan ini ia dan Kapolsek Kramatjati Kompol Nurdin A Rahman bahkan membuat program dengan mendatangi sekolah-sekolah untuk mengimbau pelajar agar tidak tawuran.

"Kapolsek dan saya beberapa hari lalu ada program datang ke sekolah untuk menyemangati bahwa tawuran itu bukanlah kerjaan pelajar. Pelajar hanya belajar dan juga mengikuti program sekolah untuk mengemban tanggung jawab sebagai penerus bangsa," ujar dia.

Selain itu, kata dia, pihak kecamatan dan polsek memberikan pengawasan dan edukasi bagi para siswa di sekolah.

Setiap Sabtu, Kapolsek Kramatjati berkeliling sekolah untuk memberikan edukasi. "Demikian juga dengan kami, para lurah setiap minggu mengambil jatah apel di masing-masing sekolah," ucap Eka.

Baca juga: Polisi Masih Buru Dalang Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMK di Jaksel

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Jakarta Timur Abdul Rachem mengatakan, upaya pencegahan tawuran lainnya yang dilakukan adalah dengan meminta siswa mengikuti kegiatan yang positif seperti ekstrakulikuler dan kegiatan mengaji maupun belajar bersama.

"Itu tadi ekskul pun berusaha untuk selalu ada. Setiap sekolah ekskul itu lebih dari 5 sampai 10. Kalo negeri memang banyak, yang persoalan swasta, ekskul enggak banyak," ujar Rachem.

"Alhamdullillah sekarang pak Gubernur ada 1 program lagi yaitu ada semacam penambahan gerakan kegiatan mengaji bersama sesudah maghrib. Setelah mengaji, ada belajar bersama," kata dia.

Kecamatan Kramatjati mengadakan apel besar untuk mengantisipasi tawuran antarpelajar seperti yang terjadi di di Jalan Mayjen Sutoyo, tepatnya di atas jembatan tol yang menghubungkan wilayah Makasar dengan Kramatjati, Senin (13/8/2018) malam.

Tawuran ini memakan korban. Seorang pelajar bernama Fathurosi Del Piero diketahui tewas dalam tawuran antar SMK Rahayu Mulyo dan SMK Respati.

Selain Fathurosi, tawuran ini juga menyebabkan empat orang lainnya mengalami luka cukup serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com