Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Loksem dan Lokbin yang Menunggak Akan Dikeluarkan

Kompas.com - 18/09/2018, 06:02 WIB
Rima Wahyuningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasie Koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM) dari Suku Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Jakarta Barat Djarot Sarafuddin menyebutkan, pihaknya akan mengeluarkan pedagang lokasi binaan (lokbin) dan lokasi sementara (loksem) yang menunggak biaya retribusi.

Sebab, dinas menargetkan penerimaan biaya tungakan dari 40 loksem dan 5 lokbin sebesar Rp 2,1 miliar pada September ini.

"Dalam waktu sebulan maka ada mekanisme berikut yang kita lakukan sesuai dengan pergub, kita kelurakan mereka tetapi dengan SP (surat peringatan) 1, SP 2, SP 3 dulu," kata Djarot di Kantor Sudin KUKMP Jakarta Barat, Senin (17/9/2018).

Baca juga: Menengok Sepinya Loksem Pekojan yang Pedagangnya Tunggak Retribusi

Djarot mengatakan, apabila SP 3 tidak dipedulikan dalam dua hari ke depan, pedagang akan di keluarkan dari lokasi berdagang.

Sebab, para pedagang yang ingin berniaga di sana wajib membayar biaya retribusi.

Pembayaran retribusi untuk setiap pedagang loksem sebesar Rp 3.000 dan lokbin sebesar Rp 4.000 per hari yang dilakukan melalui sistem autodebet Bank DKI.

"Karena pada prinsipnya lokasi yang diberikan pemerintah untuk mereka dagang sejengkal pun ada nilainya. Jadi itu yang kita lakukan terhadap pedagang," kata Djarot.

Baca juga: Pedagang Loksem di Kelapa Gading yang Kiosnya Terbakar Tak Direlokasi

Suku Dinas KUMKMP Jakarta Barat sedang melalukan pemanggilan para pedagang loksem yang menunggak pada tiga pekan terakhir.

Seperti yang dilakukan pada Senin sore dengan menghadirkan perwakilan pedagang dari Jalan Tangki Lio Timur.

Adapun beberapa loksem yang mengalami penunggakan berada di Jalan Pejagalan Raya, Jalan Kusuma Blok A5, Jalan Sawah Lio, Jalan Pangeran Jayakarta, Jalan Pasar Glodok Barat, Jalan Tangki Lio Timur, Jalan Tamansari VI Asam Reges, Jalan Krendang Utara Tambora, dan lainnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com