JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengusulkan harga tiket LRT Jakarta Rp 10.800. Usulan mengenai harga tiket ini ditanggapi beragam warga Jakarta.
Seorang warga, Nina Rosalyne, menilai bahwa harga tiket LRT Rp 10.800 itu tak menjadi masalah baginya apabila layanan LRT lebih baik dari transportasi umum yang ada sekarang.
"Menurut gue harga itu worth it sih, asal ada pembeda dari transportasi yang sudah lama-lama, kayak keberangkatan on time, jarak tunggunya jelas, kayak 10 menitan," ujar Nina kepada Kompas.com, Senin (17/9/2018).
Selain itu, menurut Nina, harga tersebut harus dibarengi dengan banyaknya daya tampung gerbong LRT dan sistem pengoperasian yang baik.
Baca juga: Rp 10.800, Tarif LRT Jakarta Terintegrasi Transjakarta Usulan DTKJ
Warga lainnya, Claudia Magdalena, menilai bahwa harga yang diusulkan itu mahal jika dibandingkan dengan jarak tempuh LRT (rute Velodrome Rawamangun-Mall Kelapa gading) yang 5,8 kilometer.
Ia membandingkan tarif LRT yang diusulkan ini dengan tarif ojek online yang juga 10.000 rupiah dengan rute tersebut.
"Sejauh ini sih kalau harga 10.800 saya kurang setuju. Kalau untuk jarak 5,8 km, karena naik ojol saja harganya saya cek harganya hanya Rp 10.000 dan itu jauh lebih praktis daripada saya harus ke stasiun dulu," tutur Claudia.
Baca juga: Uji Coba LRT Jakarta Akan Dilakukan Selama Satu Bulan
"Tapi kalau untuk harga 10.800 di atas 6 km mungkin saya mau saja," kata dia.
Senada dengan Claudia, warga lainnya, Maria Rosalia, menganggap tarif usulan DTKJ tersebut terbilang mahal. Apalagi untuk kantong mahasiswa sepertinya.
"Kalau untuk sekarang menurut saya itu mahal karena jaraknya dekat. Jujur saja itu agak mahal untuk kantong mahasiswa, walaupun nyaman ya," ujar Maria.
"Tapi kalau misalkan mereka akan nambah jarak dan stasiun menurut saya harga segitu pantas, kok," kata dia.
Baca juga: Diuji Coba Mulai Hari Ini, Kereta LRT Jakarta Melaju 40 Km/Jam
Sebelumnya, Direktur LRT Jakarta Allan Tandiono menyampaikan, sudah ada usulan harga tiket LRT oleh Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yaitu sebesar Rp 10.800.
Meski demikian, besaran tarif tersebut barulah usulan dari DTKJ. Selanjutnya pertimbangan ketetapan tarif dikembalikan kepada Pemprov dan DPRD DKI.
Proyek LRT dibangun oleh PT Jakarta Propertindo terbentang sepanjang 5,8 kilometer dari Velodrome hingga Kelapa Gading di Jakarta Utara.
Proyek tersebut awalnya ditargetkan selesai sebelum perhelatan Asian Games 2018 yang digelar 18 Agustus. Namun, LRT Jakarta diprediksi baru bisa beroperasi secara penuh pada Desember 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.