Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Gebrakan Pemprov DKI Lawan Prostitusi di Kalibata City

Kompas.com - 18/09/2018, 08:51 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah merancang langkah-langkah untuk melawan prostitusi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Kebijakan ini buah dari kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Sabtu (15/9/2018).

Ia menyambangi apartemen yang kerap menjadi sorotan publik karena maraknya praktik prostitusi di sana.

Dalam kunjungannya, Anies bertemu warga dan pengelola apartemen untuk membicarakan dan mencari jalan keluar terkait isu prostitusi tersebut.

Salah satu poin yang disampaikan Gubernur adalah rencananya mendokumentasikan dan mempublikasikan tamu atau pelanggan prostitusi kepada masyarakat luas sebagai upaya pencegahan prostitusi.

Kepala Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jakarta Selatan Yaya Mulyarso membenarkan usulan itu bakal dieksekusi dalam waktu dekat.

Baca juga: Usulan-usulan Pemprov DKI Cegah Prostitusi di Kalibata City

"Nanti harus ada pendataan tamu, boleh difoto, dikasih buku tamu, ninggalin KTP, jadi terdata. Terus ada pemasangan CCTV di pintu tower dan pembatasan akses masuk malam untuk tamu," kata Yaya ketika dihubungi, Senin (17/9/2018).

Selain itu, ada beberapa usulan lain yang dibahas Pemprov DKI bersama warga dan pengelola.

"Ada posko terpadu dari semua unsur aparat, jadi ada fisiknya sehingga yang mau melanggar ini adalah risih. Terus juga ada karaoke katanya, nanti dievaluasi buka malam sampai jam berapa," ujar Yaya.

Pengelola sudah laksanakan

General Manager Kalibata City Ishak Lopung mengaku kebingungan dengan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencegah prostitusi di rumah susun itu. Pasalnya, langkah-langkah yang diusulkan Gubernur, sudah dilaksankan pihaknya.

"Saya juga bingung, kalau foto tamu kan sudah ada kamera CCTV. Tamu juga harus isi buku tamu kok," kata Ishak.

Menurut Ishak, kamera CCTV sudah terpasang di lobby, lift, dan koridor. Begitu pula buku tamu, wajib diisi tamu yang tidak didampingi penghuni dan tidak memiliki kartu akses.

Menurut Ishak, pemasangan kamera CCTV dan buku tamu itu sudah lama dilakukan. Soal memotret satu-satu tamu yang datang, Ishak mengatakan kemungkinan akan sulit dilakukan mengingat Kalibata City punya 900 lebih unit hunian.

Terkait prostitusi yang masih kerap terjadi, terakhir sebulan lalu, Ishak mengatakan, pihaknya mulai melakukan pencegahan dengan melarang pemilik atau agen penyewaan menyewakan unit secara harian. Cara itu, kata dia, lebih efektif mencegah penyalahgunaan.

"Lebih efektif begitu menurut kami, karena agen-agen sudah banyak menolak kalau ada penyewa yang mau sewa harian," kata Ishak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com