Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datang Pukul 08.30 untuk Buat SKCK, Vita Dapat Nomor Antrean 263

Kompas.com - 18/09/2018, 16:56 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mapolres Metro Jakarta Timur ramai dikunjungi warga yang ingin membuat surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) pada H-1 pembukaan pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS), Selasa (18/9/2018).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, ruang pembuatan SKCK disesaki warga yang ingin membuat surat tersebut.

Bahkan, depan ruang pembuatan SKCK juga dipenuhi warga yang menunggu. Ada yang duduk di bangku, berdiri, maupun lesehan.

Vita, salah satu warga yang mengantre untuk membuat SKCK, mengaku sudah menunggu dari pukul 08.30 WIB hingga pukul 14.02 WIB.

"Saya nunggunya sudah dari jam setengah 9 pagi. Saya dapat urutan 263, tetapi memang rata-rata dari pagi," ujar Vita kepada Kompas.com, Selasa (18/9/2018).

Baca juga: Jelang Dibukanya Pendaftaran CPNS, Pemohon SKCK Membeludak

Menurut dia, saat ia datang pagi tadi, antrean lebih panjang dibanding ketika ia selesai pada siang hari.

"Bahkan yang pagi itu lebih numpuk daripada ini pas saya datang. Ada yang bahkan katanya datang dari subuh," ujar dia.

Senada dengan Vita, Ansar, warga Ciracas, juga rela mengantre berjam-jam agar bisa membuat SKCK untuk mendaftar CPNS.

Ia dan beberapa temannya terlihat lesehan di depan ruang pembuatan SKCK untuk menunggu.

Antrian di dalam ruang pelayanan SKCK Polres Jakarta Timur, Selasa (18/9/2018)KOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Antrian di dalam ruang pelayanan SKCK Polres Jakarta Timur, Selasa (18/9/2018)

Tak hanya itu, sejumlah orangtua juga tampak mengantar anaknya membuat SKCK. Hidayat misalnya, ia sibuk mondar-mandir sembari memegang sejumlah berkas.

"Saya enggaK buat SKCK. Anterin anak saya saja, soalnya biar lebih cepat, kasihan kalau dia desak-desakan sendirian," kata dia.

Baca juga: Ratusan Tenaga Honorer K2 Minta Pemda Tolak Seleksi CPNS 2018

Seperti diketahui, pendaftaran tes online CPNS akan mulai dibuka pada Rabu (19/9/2018) melalui situs web resmi BKN, sscn.bkn.go.id.

Total formasi yang tersedia, yakni 238.015 yang terdiri dari 51.271 instansi pusat (76 kementerian/lembaga) dan 186.744 (525 instansi daerah).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com