Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Anggota DPRD DKI Merasa Dikerjai Sekda Setelah 2 Jam Bahas Anggaran

Kompas.com - 19/09/2018, 05:24 WIB
Jessi Carina,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perdebatan mengenai pengajuan penyertaan modal daerah (PMD) PT Jakarta Propertindo dengan total Rp 2,3 triliun berlangsung panjang dalam rapat.

Anggota Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta mengkritik pengajuan PMD yang rencananya digunakan untuk pembangunan LRT (light rail transit) fase II dan rumah DP 0.

Beberapa anggota Banggar memperjuangkan agar PT Jakpro bisa mendapatkan PMD itu meskipun beberapa anggota lainnya menolak pengajuan anggarannya.

Namun, perdebatan yang berlangsung hampir 2 jam itu hening ketika Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah bicara.

"Hampir frustasi nih kita (membahasnya), terima kasih. Banyak sekali catatan untuk PMD perubahan PT Jakpro yang Rp 2,3 triliun ini. Di anggaran penetapan yang diajukan Rp 2,2 triliun jadi angka yang diusulkan tahun ini total hampir Rp 4,6 triliun," ujar Saefullah dalam rapat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (18/9/2018).

"Tetapi perlu saya ingatkan, peraturan daerah penyertaan modal untuk Jakpro sebesar Rp 10 triliun dan yang sudah di-delivery ada Rp 9,4 triliun," tambah dia.

Baca juga: PT Jakpro Dikritik Tak Bisa Jelaskan Perencanaan LRT Fase II dan Rumah DP Rp 0

Perda yang dimaksud Saefullah adalah Perda Nomor 13/2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah No 12/2004 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada Perseroan Terbatas Jakarta Propertindo.

Dalam perda itu, tertulis modal dasar perseroan yang sebelumnya Rp 2 triliun ditingkatkan menjadi Rp 10 triliun. Sampai saat ini, PT Jakpro sudah menerima modal sebesar Rp 9,4 triliun.

Artinya, PT Jakpro hanya bisa meminta modal sekitar Rp 591 miliar lagi tahun ini.

"Jadi hanya minus Rp 591 miliar saja utang Pemprov di perda itu," kata Saefullah.

Pengajuan sebesar Rp 2,3 triliun yang sejak awal dibahas pun otomatis tidak bisa diberikan.

Saefullah mengatakan, perda harus direvisi terlebih dahulu supaya PT Jakpro bisa menerima suntikan dana lagi.

Anggota Banggar DPRD DKI Cinta Mega kesal setelah mendengar penjelasan Saefullah.

Menurut dia, seharusnya Saefullah mengingatkan soal perda itu sejak awal. Dengan begitu, DPRD DKI tidak perlu panjang-panjang membahasnya.

"Ini Pak Sekda maksudnya apa? Kita ini dianggap apa? Tolong dong hargai juga kami, ini sudah dibahas sampai tingkat komisi," kata Cinta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com