Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"TPU Tegal Alur Banyak yang Kosong, cuma Warga Enggak Mau ke Sana..."

Kompas.com - 19/09/2018, 21:19 WIB
Rima Wahyuningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Kehutanan Jakarta Barat M Aris Firmansyah menyebutkan, dari sejumlah tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta Barat, hanya ada satu yang masih bisa menampung jenazah warga, yaitu TPU Tegal Alur, Kalideres.

Dengan demikian, warga yang dimakamkan di TPU itu tidak perlu tumpang makam. 

"Tegal Alur masih banyak yang kosong 65 hektar. Cuma masyarakat enggak mau ke sana. Lebih memilih ke makam-makam favorit seperti TPU Karet Bivak," kata Aris di Gedung Wali Kota Jakarta Barat, Rabu (19/9/2018).

Baca juga: Viral Dangdutan di TPU Pondok Kelapa, Warga Sebut Panggung Tidak di Atas Makam

TPU Tegal Alur terbagi atas dua unit yang masuk dalam 11 daftar TPU di Jakarta Barat, yaitu untuk unit Islam/Budha dan unit Kristen.

Sementara itu, 9 TPU lainnya yang terhitung penuh yaitu TPU Joglo, TPU Sukabumi Selatan, TPU Grogol Kemanggisan, TPU Kepa Duri, TPU Rawa Kopi, TPU Basmol, TPU Kapuk Kebon Jahe, TPU Utan Jati, dan TPU Semanan.

Pada TPU yang telah penuh tersebut, apabila keluarga masih menginginkan pemakaman di sana, akan dilakukan tumpang jenazah.

Adapun syarat tumpang yaitu dibutuhkan jarak 2 tahun sembari menunggu kondisi jenazah terdahulu hancur untuk siap ditimpa.

"Tumpang dalam arti keluarga, kalau makam lain sebetulnya hanya 3 tahun masa berlakunya. Sisanya (kalau mau tumpang) nunggu makam kedaluarsa," kata Aris.

Baca juga: Melihat TPU Budi Dharma yang Disebut Taufik Tergenang ketika Hujan

Makam dikatakan kedaluarsa apabila pihak ahli waris atau keluarga tidak melakulan pembayaran sebesar Rp 100.000 selama 3 tahun dan perpanjangan selama 7 tahun.

Selain ditumpang dengan jenazah lain, risikonya papan nisan akan dihilangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com