Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan Tamu Tanpa Busana, Satpol PP Selidiki Penyalahgunaan Tempat Spa di Tebet

Kompas.com - 21/09/2018, 11:13 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satpol PP Jakarta Selatan Ujang Harmawan mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki dugaan penyalahgunaan tempat spa bernama AdeLin1 Spa di Jalan KH Abdullah Syafei, Tebet, Jakarta Selatan.

Sebab, Satpol PP menemukan pria tanpa busana saat merazia tempat spa itu pada Kamis (20/9/2018).

"Kami lagi selidiki juga di tingkat kota," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/9/2018).

Baca juga: Ada Tamu Tanpa Busana, Ini Penjelasan Pemilik Spa di Tebet

Ujang menyampaikan, razia di AdeLin1 Spa dilakukan karena ada laporan masyarakat soal penyalahgunaan tempat spa itu sebagai tempat prostitusi.

Dia belum bisa memastikan motif di balik adanya pria tanpa busana yang dilulur di sana.

"Itu peninjauan langsung ke Tebet, AdeLin ya, karena ada pengaduan warga masyarakat, kami cek langsung," kata Ujang.

Aparat Satpol PP merazia tempat ini pada Kamis siang.

Baca juga: Dirazia, Tempat Spa di Tebet Bikin Geleng-geleng Satpol PP

Mereka kaget ketika menemukan satu-satunya tamu di tempat itu tengah tengkurap tanpa menggunakan sehelai pakaian.

Pemilik AdeLin1 Spa Ade mengatakan, terapis yang membiarkan tamunya membuka seluruh pakaian belum memahami SOP karena baru seminggu bekerja.

Sementara itu, Lurah Tebet Timur Yunaenah memastikan tidak ada prostitusi maupun pelanggaran perizinan di AdeLin1 Spa.

Baca juga: Panti Pijat O2 Pondok Indah Tak Lagi Beroperasi Setelah Ditemukan Praktik Prostitusi

Dia dan Satpol PP tidak menemukan praktik prostitusi seperti yang dituduhkan sekelompok masyarakat.

"Kemarin ada tuduhan Sudin Pariwisata Jakarta Selatan dan kelurahan bersekongkol membiarkan prostitusi, itu tidak terbukti," kata Yunaenah.

Tamu yang tak mengenakan pakaian disebut sedang dilulur sehingga dipastikan tidak ada pelanggaran kegiatan pariwisata.

Ketika manajemennya diperiksa, semua izin juga ada dan lengkap. Dari lima terapis yang bekerja dipastikan semuanya berusia legal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com