Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Bentrok, Polisi Pisahkan Massa Pendukung Saat Pengundian Nomor Urut Capres

Kompas.com - 21/09/2018, 14:57 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabagops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Sudarmanto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan jalur masuk dan titik kumpul massa pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

Pemisahan massa ini terkait acara pengundian nomor urut calon presiden dan calon wakil presiden, di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018). 

"Pintu KPU sebelah kanan untuk masuk atau kumpulnya pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, sedangkan yang sebelah kiri dari arah kantor Bank Mandiri itu untuk titik kumpul massa Prabowo-Sandi," ujar Sudarmanto, Jumat.

Baca juga: 5.000 Polisi Dikerahkan Jaga Keamanan Pengundian Nomor Urut Capres

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya telah menyiapkan upaya pencegahan dan penanggulangan bentrok antar massa pendukung saat pengundian nomor urut calon presiden dan calon wakil presiden.

"Begitu pula antisipasi antara pendukung calon yang satu dengan yang lain kami sudah komunikasi, sehingga nanti bisa tertib di dalam pelaksanaan itu. Semua sudah diatur KPU seperti apa di sana," ujar Argo.

Argo melanjutkan, polisi juga akan berjaga di sekitar KPU untuk memastikan pelaksanaan pengundian nomor urut berjalan tertib.

Baca juga: Arus Lalu Lintas di Sekitar Gedung KPU Dialihkan Jumat Malam Saat Pengundian Nomor Urut Capres

"Kami dari pihak kepolisian mengharapkan pelaksanaan (pengundian nomor urut) nanti malam akan berjalan aman dan lancar agar keamanan masyarakat terjaga khsusnya Jakarta," kata Argo. 

"Kalau misalkan ada titik kumpul di Suropati maupun Tugu Proklamasi, ya kami melakukan pengawalan semuanya," sambung dia. 

Sebanyak 3.886 personel gabungan dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan, hingga tim medis dikerahkan untuk mengamankan pengundian nomor urut. 

Baca juga: Skema Pengundian Nomor Urut Capres-Cawapres yang Digelar Sore Ini

Pihaknya juga menyiapkan pengaturan lalu lintas dan menyiagakan 356 personel kepolisian. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com