Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta MRT di Depo Lebak Bulus Dicoret-coret, Kontraktor Diminta Tanggung Jawab

Kompas.com - 21/09/2018, 17:54 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta meminta kontraktor untuk bertanggung jawab terkait aksi vandalisme yang terjadi pada kereta MRT di Depo Lebak Bulus.

Corporate Secretary PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah mengatakan, ada dua kontraktor di Depo Lebak Bulus yakni Tokyu-Wika Join Operation (TWJO) yang bertanggung jawab atas area Depo dan Sumitomo Corporation untuk kereta.

Ia mengungkapkan, kereta MRT yang dicorat-coret tersebut masih menjadi tanggung jawab kontraktor karena masih dalam tahap pengujian.

Baca juga: Kereta MRT di Depo Lebak Bulus Dicoret-coret

"Kereta belum diserahterimakan kepada PT MRT Jakarta, jadi masih tanggung jawab kontraktor. Kami sudah meminta dilakukan tindakan korektif dengan peningkatan keamanan dan langkah perbaikan dari kedua kontraktor itu," ujar Hikmat, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (21/9/2018).

Kontraktor disebut sepakat untuk melakukan tindakan pencegahan agar aksi vandalisme tidak terulang kembali.

Langkah pencegahan yang dilakukan yakni menambah jumlah personel pengamanan, meningkatkan intensitas patroli untuk memastikan pengawasan di area Depo, menambah CCTV di dalam Depo, dan meninggikan pagar depo di sisi-sisi yang dekat dengan area publik.

Diberitakan sebelumnya, aksi vandalisme dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab pada kereta MRT di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Baca juga: Tanggung Jawab Kereta MRT Masih di Tangan Kontraktor

Informasi vandalisme itu disebarkan oleh akun Instagram @newsetrafubuki, Jumat.

"Terulang kembali. Kali ini MRT set ke-8 (K1 1 18 48F) di kereta K1 1 18 48 menjadi korban vandalisme. Apa nggak ada kapok-kapoknya kalian merusak fasilitas umum? Mari rawat fasilitas transportasi publik kita," bunyi keterangan unggahan tersebut.

Pihak kontraktor sebagai pihak yang bertanggung jawab atas aksi vandalisme tersebut langsung melakukan investigasi dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Cilandak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com