Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Capres-Cawapres Memaksa Masuk Gedung KPU RI Tanpa ID Card

Kompas.com - 21/09/2018, 19:16 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pendukung calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mencoba masuk ke kawasan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tanpa menggunakan ID card resmi yang dikeluarkan KPU RI, Jumat (21/9/2018).

Malam ini, KPU menggelar pengundian nomor urut capres dan cawapres. Tampak warga mencoba masuk meskipun ada petugas KPU dan puluhan polisi yang berbaris membentuk barikade.

Beberapa orang yang mencoba masuk menyebut dirinya sebagai salah satu kader partai pendukung capres-cawapres.

"Saya ini orang partai Pak," ujar salah satu warga.

Baca juga: Sekjen PKB Berharap Pasangan Calon Jokowi-Ma’ruf Dapat Nomor Urut Satu

Ada juga yang terlihat mengancam petugas karena tidak diperbolehkan masuk.

"Kamu tidak tahu siapa saya, hati-hati kamu nanti ya, awas kamu," ujar seorang pria mengenakan kemeja putih itu.

Namun, petugas KPU yang berjaga tetap tidak memperbolehkan mereka untuk masuk.

Ada juga warga yang berusaha masuk dengan mengikuti warga yang memiliki akses masuk. Namun, mereka dicegat dan tidak diperbolehkan masuk oleh petugas.

Seorang petugas KPU yang berjaga mengatakan, banyak orang yang berusaha untuk masuk ke Gedung KPU RI tanpa penanda resmi.

Baca juga: SBY Tak Ikut Dampingi Prabowo-Sandiaga Ambil Nomor Urut di KPU

Beberapa di antaranya bahkan mengaku sebagai orang penting dan menggertak para petugas. Namun, petugas tetap tidak mengizinkan mereka masuk.

"Banyak, banyak yang begitu. Bilang orang penting-lah, dari partai, tetapi kami tetap enggak bolehin masuk selama enggak ada ID," ujar petugas tersebut.

Pukul 18.58 WIB, massa pendukung kedua pasangan capres dan cawapres telah memadati kawasan gedung KPU RI. Massa kedua kubu dipisahkan dengan kawat berduri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com