JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pendukung calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mencoba masuk ke kawasan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tanpa menggunakan ID card resmi yang dikeluarkan KPU RI, Jumat (21/9/2018).
Malam ini, KPU menggelar pengundian nomor urut capres dan cawapres. Tampak warga mencoba masuk meskipun ada petugas KPU dan puluhan polisi yang berbaris membentuk barikade.
Beberapa orang yang mencoba masuk menyebut dirinya sebagai salah satu kader partai pendukung capres-cawapres.
"Saya ini orang partai Pak," ujar salah satu warga.
Baca juga: Sekjen PKB Berharap Pasangan Calon Jokowi-Ma’ruf Dapat Nomor Urut Satu
Ada juga yang terlihat mengancam petugas karena tidak diperbolehkan masuk.
"Kamu tidak tahu siapa saya, hati-hati kamu nanti ya, awas kamu," ujar seorang pria mengenakan kemeja putih itu.
Namun, petugas KPU yang berjaga tetap tidak memperbolehkan mereka untuk masuk.
Ada juga warga yang berusaha masuk dengan mengikuti warga yang memiliki akses masuk. Namun, mereka dicegat dan tidak diperbolehkan masuk oleh petugas.
Seorang petugas KPU yang berjaga mengatakan, banyak orang yang berusaha untuk masuk ke Gedung KPU RI tanpa penanda resmi.
Baca juga: SBY Tak Ikut Dampingi Prabowo-Sandiaga Ambil Nomor Urut di KPU
Beberapa di antaranya bahkan mengaku sebagai orang penting dan menggertak para petugas. Namun, petugas tetap tidak mengizinkan mereka masuk.
"Banyak, banyak yang begitu. Bilang orang penting-lah, dari partai, tetapi kami tetap enggak bolehin masuk selama enggak ada ID," ujar petugas tersebut.
Pukul 18.58 WIB, massa pendukung kedua pasangan capres dan cawapres telah memadati kawasan gedung KPU RI. Massa kedua kubu dipisahkan dengan kawat berduri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.