Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JEDI atau Pengerukan Kali yang Dulu Mandek Kini Diperjuangkan Lagi

Kompas.com - 24/09/2018, 06:58 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pengerukan kali atau Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) yang mandek sejak 2009, kini tengah diupayakan kembali oleh Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kepala BBWSCC Bambang Hidayah mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan pinjaman Bank Dunia untuk melanjutkan proyek penanganan banjir di Ibu Kota itu.

"Sementara ini yang kami perjuangkan itu JEDI dulu, dana dari Bank Dunia kami masih nunggu, kalau cair kami langsung lelang untuk pengerjaan," kata Bambang di Jakarta Timur, Jumat (21/9/2018) lalu.

Bambang mengatakan pihaknya masih menunggu Bank Dunia mencabut Surat Tidak Adanya Keberatan (no objection letter) yang selama ini menghambat pinjaman cair. Pinjaman yang rencananya akan diajukan ke Bank Dunia pada tahap pertama senilai Rp 100 miliar.

"Untuk tahap pertama kami pengadaan pompa berkapasitas 50 meter kubik sebanyak empat buah di Kali Sentiong kemudian perbaikan turap-turap," kata Bambang.

Baca juga: Ahok Minta Bank Dunia Segera Tuntaskan Pencairan Dana Proyek JEDI

Menurut Bambang, Kali Sentiong rawan meluapkan air ke permukiman warga di Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Banjir dikhawatirkan terjadi di musim hujan ketika laut pasang.

"Ketika high tide, air dari muara itu diam di tengah kota, ini perlu pompa," ujar dia.

Dana JEDI yang menurut Bambang diprioritaskan untuk Ciliwung, kemungkinan tidak akan digunakan untuk menormalisasi DAS di Jakarta Selatan. Soalnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kesulitan membebaskan lahan.

"Dana JEDI kan utama di Ciliwung, Sentiong, tapi normalisasi Ciliwung selain masalah lahan kan sodetan untuk ke Kanal Banjir Timur (KBT) juga masih terkendala gugatan warga Bidara Cina," kata Bambang.

Baca juga: Sudah Teken Proyek JEDI, Kadis PU Tetap Bakal Dipecat Ahok

JEDI diinisiasi pascabanjir besar yang melanda Jakarta tahun 2007. JEDI bertujuan merehabilitasi kondisi sungai di Jakarta yang menjadi pengendali banjir, di antaranya normalisasi dan pengerukan 13 sungai yang melintasi Jakarta.

Rencananya, Bank Dunia akan memberi pinjaman lunak senilai Rp 1,5 triliun. Dana itu akan dikelola sebagian oleh Pemprov DKI Jakarta, dan sebagian lagi oleh Kementerian PUPR.

Realisasi proyek JEDI dilakukan secara bertahap dan dibagi dalam 7 paket pengerjaan. Pencairan dana pinjaman sempat tertunda selama tiga tahun karena birokrasi. Di lapangan, pengerjaan normalisasi terkendala okupasi bantaran sungai oleh warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com