Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Fasilitas Penginapan Atlet Asian Para Games di Kemayoran

Kompas.com - 26/09/2018, 07:07 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia penyelenggara Asian Para Games 2018 atau Inapgoc menyatakan, sarana dan prasarana di penginapan atlet atau dikenal dengan sebutan Para Village di Kemayoran, Jakarta Pusat, telah rampung 95 persen.

Anggota divisi Para Village Inapgoc, Gerry Foriko mengungkapkan, Inapgoc telah menambah tiga fasilitas baru di Para Village.

Fasilitas pertama adalah guiding line di lantai-lantai setiap tower. Fasilitas itu berfungsi sebagai jalur penuntun dan petunjuk bagi kaum disabilitas khususnya tunanetra.

Kedua, ramp untuk masuk ke dalam lift. Ramp adalah fitur pengganti tangga yang biasanya digunakan lansia atau penyandang disabilitas untuk naik ke tempat yang lebih tinggi atau saat akan naik ke transportasi umum seperti kereta dan bus.

Fasilitas terakhir yakni toilet ramah disabilitas.

"Persiapan sudah 95 persen, tinggal merapikan semuanya saja. Di lobby sudah ada ramp bagi atlet untuk masuk ke dalam lift. Ada juga guiding line bagi mereka yang blind (tuna netra). Kami juga ada penambahan lift," ujar Gerry di Para Village, Selasa (25/9/2018).

"Di fasilitas publik area yakni toilet, kami juga sudah modified (dimodifikasi) dengan memberikan hand railing di closet-nya untuk safety (keamanan) para atlet," sambung dia. 

Baca juga: Mengintip Persiapan Venue Tenis Kursi Roda Asian Para Games di Kelapa Gading

Gerry menambahkan, ada penambahan enam unit lift khusus penyandang disabilitas yang memungkinkan penggunaan kursi roda di setiap tower. Lift tersebut mampu menampung tiga orang pengguna kursi roda.

Dalam setiap lift, tersedia tombol dengan aksara braille. Kendati demikian, lift hanya bisa berfungsi hingga lantai 10.

"Ketinggiannya hanya sampai lantai 10, tidak lebih dari itu karena takut juga ya. Semua konstruksi liftnya memang khusus untuk kursi roda. Di setiap lift, ada button (tombol) yang sudah ada aksara braille," ujar dia.

Fasilitas ramah disabilitas itu hanya dapat dinikmati di lima tower dari total tujuh tower yang berada di kawasan Para Village yakni tower tiga sampai tujuh.

"Jadi tower 1 dan 2 itu fungsinya hanya untuk panitia Asian Para Games. Tower 3 sampai 7, itu sudah masuk restricted area, artinya tidak sembarang orang boleh masuk," ucap Gerry.

Kamar atlet juga telah disediakan tombol darurat serta kursi dan hand railing di masing-masing toilet untuk memudahkan atlet yang ingin mandi.

Berkeliling

Kompas.com berkesempatan mengelilingi kawasan Para Village itu. Perjalanan dimulai dari pintu masuk yang berlokasi di samping Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kemayoran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com