Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Langkah Pemkot Jakarta Pusat untuk Antisipasi Banjir

Kompas.com - 27/09/2018, 19:36 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melakukan tiga antisipasi banjir jelang datangnya musim hujan yakni pembangunan rumah pompa, pintu air, dan normalisasi sungai.

Kepala Seksi Pembangunan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat Fajar Avisena menuturkan, saat ini Pemkot Jakpus sedang membangun dua rumah pompa di Kecamatan Cempaka Putih dan Kecamatan Menteng.

Pembangunan rumah pompa itu dimulai sejak Agustus lalu dan ditargetkan rampung pada bulan November.

Baca juga: Ini Titik-titik Rawan Banjir di Jakarta Pusat

"(Rumah pompa) itu untuk penanganan genangan lokasi yang langganan banjir di daerah Cempaka Putih dan Menteng. Saat ini masih proses pengerjaan. Diharapkan sudah selesai bulan November," ungkap Fajar, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/9/2018).

Rumah pompa itu, lanjut Fajar, merupakan proyek lelang Pemkot Jakarta Pusat yang menelan biaya Rp 12,6 miliar.

Setelah dua proyek tersebut rampung, Pemkot Jakarta Pusat berencana melanjutkan pembangunan di kawasan lainnya yang menjadi langganan banjir.

"Satu paket itu totalnya Rp 12,6 miliar. Kita masih ada beberapa lokasi yang masih dikaji. Tapi, pasti ada yang dibangun lagi tahun depan," ungkap dia.

Langkah antisipasi banjir lainnya adalah membangun tujuh titik pintu air yang tersebar masing-masing empat titik di Kelurahan Pasar Baru, satu titik di Bendungan Hilir, satu titik di sisi Kali Krukut, dan satu titik di Kelurahan Gunung Sahari.

Pembangunan pintu air tersebut ditargetkan dimulai pada bulan Oktober 2018.

Langkah antisipasi terakhir yang dilakukan adalah normalisasi sungai di kawasan Jakarta Pusat.

Baca juga: Cegah Banjir, Kali Ancol Dikeruk

"Antisipasi banjir di antaranya normalisasi saluran seperti membangun saluran baru atau normalisasi saluran lama," ungkap Fajar.

Seperti diketahui, Sudin SDA Jakarta Pusat memetakan empat kawasan langganan banjir saat musim hujan.

Kawasan pertama adalah Kecamatan Cempaka Putih yang lokasinya berdekatan dengan aliran Kali Utan Kayu.

Kawasan tersebut menjadi langganan banjir karena struktur daratan yang lebih rendah dibandingkan aliran kali.

Kawasan lainnya yakni Kecamatan Menteng tepatnya depan Stasiun Cikini.

Kawasan tersebut menjadi langganan banjir karena saluran air yang tertutup akibat dibangunnya bangunan beton di sekitarnya.

Kawasan ketiga adalah Kelurahan Pasar Baru yang lokasinya berdekatan dengan Kali Ciliwung Lama.

Sedangkan, kawasan terakhir adalah terowongan Apron di Kecamatan Kemayoran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com