Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Bekasi Tercemar, Puluhan Ribu Warga Tak Dapat Air Bersih

Kompas.com - 27/09/2018, 20:07 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kondisi Kali Bekasi yang semakin tercemar membuat PDAM Tirta Patriot harus menghentikan produksi air bersih pada Kamis (27/9/2018) pagi.

Humas PDAM Tirta Patriot Uci Indrawijaya mengatakan, produksi air bersih dihentikan karena limbah yang tercampur di Kali Bekasi sudah tidak bisa diurai.

"Produksi disetop sejak pukul 06.30. Tingkat keasaman, kandungan logam, dan limbah lainnya tidak bisa diurai," kata Uci, Kamis (27/9/2018).

Baca juga: Air Kali Bekasi Tercemar, Ribuan Ikan Sapu-sapu Mati

Uci menjelaskan, hal ini dilakukan karena apabila tetap dipaksakan produksi akan membahayakan masyarakat.

"Bukan kami saja (setop produksi), PDAM Bhagasasi untuk wilayah 20 ribu rumah di Kabupaten Bekasi juga disetop. Total jadi 51 ribu rumah atau pelanggan (yang tidak mendapat pasokan air bersih dari Kali Bekasi)," ujarnya. 

Akibat penghentian produksi air bersih tersebut, 51.000 pelanggan di wilayah Kecamatan Bekasi Utara dan Medan Satria tidak teraliri air bersih.

Baca juga: Air Kali Bekasi Menghitam dan Tercium Bau Tak Sedap

Adapun PDAM wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi menyuplai air baku dari Kalimalang dan Kali Bekasi. 

Pasokan dari Kalimalang sebanyak 3.000 liter per detik, sedangkan dari Kali Bekasi 4.000 liter per detik.

"Kalau dari Kalimalang saja tidak sampai ke kolam produksi, butuh dorongan dari Kali Bekasi. Air baku Kalimalang bersih, tetapi jadi tercampur air baku Kali Bekasi yang tercemar," ujar Uci.

Baca juga: Tak Hanya Kalimalang, PDAM Harap Kali Bekasi Juga Direvitalisasi

Pihaknya akan membahas pencemaran Kali Bekasi dengan Pemerintah Kota Bekasi untuk mencari solusi terkait terhentinya produksi air bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com