Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Mau Tunggu 160 Tahun agar Semua Bidang Tanah Tersertifikasi?

Kompas.com - 27/09/2018, 21:01 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.comPresiden Joko Widodo membagikan 4.000 sertifikat tanah kepada warga Depok di Lapangan RRI Cimanggis, Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis (27/9/2018).

Di hadapan warga, Jokowi mengatakan, masih ada 126 juta bidang tanah yang harus disertifikasi.

Pada tahun 2015, lanjut dia, baru 46 juta bidang tanah yang bersertifikat. Artinya, masih ada 80 juta bidang lahan yang belum disertifikasi.

Baca juga: Pemerintah Bagikan 7.000 Sertifikat Tanah di Bogor

"Dulunya, setiap tahun kurang lebih 500.000-600.000 sertifikat yang keluar di seluruh Indonesia. Artinya, kalau dihitung, kita harus tunggu 160 tahun (agar) semua bidang tanah tersertifikasi. Mau tunggu 160 tahun?," kata Jokowi, di Lapangan RRI Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis.

Oleh karena itu, lanjut dia, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional diperintahkan terus menambah pengurusan sertifikat setiap tahunnya.

Dia menyatakan pentingnya pencapaian target program sertifikat itu pada 2018.

Baca juga: Jokowi: Kalau Sudah Pegang Sertifikat Tanah, Tak Akan Ada yang Berani Gugat

"Kalau sudah jadi sertifikat, kita tenang karena hak hukum menjadi jelas, ada nama pemegang hak, luas yang dikuasai berapa. Kalau setiap saya ke daerah dan kampung selalu yang masuk ke telinga saya, sengketa lahan," ujar dia. 

Warga tertawa ketika Jokowi memperkirakan mereka akan menggadaikan sertifikat tanah.

Jokowi mengimbau warga menyimpan baik-baik sertifikat itu dan berpikir panjang sebelum menggadaikan sertifikat tanah mereka.  

Baca juga: 2019, Presiden Bakal Terbitkan 9 Juta Sertifikat Tanah

Beberapa warga mengaku senang karena akhirnya dapat memiliki sertifikat tanah. 

"Jelas bahagia, akhirnya saya punya surat legal atas tanah milik pribadi. Rumah saya yang sekarang ini memang hanya dilengkapi girik saja, makanya saya enggak bisa apa-apa," ucap seorang warga, Irwan Supriadi.

Warga lainnya, Basri Sitanggang berencana menggadaikan sertifikat lahan tersebut ke bank untuk peminjaman modal usaha.

"Ya, Puji Tuhan rencananya memang saya butuh modal. Saya sangat terbantu dengan program pemerintah ini," ucap Basri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com