Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Hari Habitat Dunia di Palu Dibatalkan Akibat Gempa dan Tsunami

Kompas.com - 01/10/2018, 11:25 WIB
Ardito Ramadhan,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puncak peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia di Palu terpaksa dibatalkan akibat gempa bumi dan tsunami yang menimpa ibu kota Sulawesi Tenggara itu.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Bambang Hidayah mengatakan, rencananya peringatan tersebut akan digelar di Palu pada Senin (1/10/2018) ini.

"Kita hanya bisa melakukan rencana. Namun Jumat sore telah terjadi gempa bumi di Palu, Donggala, dan sekitarnya sehingga acara puncak Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia di Palu dibatalkan," kata Bambang di Cipinang Indah, Jakarta Timur, Senin (1/10/2018).

Bambang menuturkan, acara tersebut sedianya berisi pameran dan penghargaan bagi komunitas-komunitas yang dianggap aktif dalam upaya pembersihan sungai.

Baca juga: Hari Habitat Dunia, Ratusan Petugas Bersihkan KBT

Ia menyebut, ada satu komunitas asal Jakarta yang dinominasikan dalam penghargaan itu.

"Akhirnya hanya diselenggarakan di setiap-setiap daerah, setiap-setiap provinsi yaitu melakukan Gerakan Indonesia Bersih," ujar Bambang.

Baca juga: Hari Habitat Dunia 2013, Momentum Untuk Peduli Kota

Di DKI Jakarta, kegiatan itu dilakukan dengan membersihkan aliran Kanal Banjir Timur di depan Komplek Cipinang Indah oleh petugas gabungan.

Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia masing-masing jatuh pada 1 Oktober dan 31 Oktober. Bambang menyebut, kedua hari itu diperingati oleh seluruh negara anggora Perserikatan Bangsa-bangsa.

Baca juga: Hari Habitat Sedunia 2013, Makna dan Tantangannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com